Sementara itu, ahli forensik Tanah Air juga mengungkapkan bahwa kasus ini sulit dipecahkan.
Dilansir dari Surya.co.id, hal ini akibat dari kurang sinkronnya data saat olah di TKP.
Ahli forensik TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang,dr Sumy Hastry Purwanti menyebutkan, ada beberapa temuan yang tidak sinkron di lokasi kejadian.
Menurut perempuan yang akrab disapa dr Hastry itu, segelah olah TKP, banyak ahli yang menyebutkan fakta berbeda sehingga tidka konek satu sama lain.
Hal itu seperti dikutip dari Tribun Wow dalam artikel "Alasan Kasus Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik Akui Olah TKP Tak Sinkron, Apa yang Salah?".
"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya?," ucap dr Hastry, Senin (8/11/2021).
"Karena teman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang. Makannya sekarang dikolaborasi."
dr Hastry menyebut hingga kini polisi masih merunut dari awal penanganan kasus ini.
Hal tersebut dilakukan agar data dan temuan di lapangan bisa sinkron.
"Olah tkp-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek," katanya.
"Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya."