"Kami adalah keluarga beranggotakan 8 orang," ujarnya dilansir dari CNN.
"Aku harus menjual untuk membuat anggota keluarga lain hidup."
Mirisnya, uang dari penjualan Parwana hanya akan membuat keluarga bertahan selama beberapa bulan, sebelum Malik harus menemukan solusi lainnya.
Parwana mengatakan ia berharap orangtuanya mengubah pikiran mereka, ia bermimpi menjadi guru dan tidak ingin menyerah terhadap pendidikannya.
Namun tampaknya impiannya sia-sia saja.
Pada 24 Oktober, Qorban, pembelinya, sampai di rumahnya dan memberikan sekitar USD 2200 (Rp 32 juta) dalam bentuk kambing, tanah dan uang kepada ayah Parwana.
Qorban tidak menggambarkan penjualan itu sebagai pernikahan, mengatakan ia sudah punya istri yang akan menjaga Parwana seakan-akan ia anaknya sendiri.
"Parwana murah, dan ayahnya sangat miskin dan ia membutuhkan uang," ujar Qorban.
"Ia akan bekerja di rumahku. Aku tidak akan memukulinya.
Aku akan memperlakukannya seperti anggota keluarga. Aku akan baik."
Parwana, dengan pakaian hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kalung bunga di lehernya, menyembunyikan wajahnya dan berdoa saat ayahnya yang menangis mengatakan kepada Qorban: