Pemeriksaan secara rutin dapat membuat Anda paham betul kondisi payudara.
Saat terjadi perubahan, anda akan dengan mudah mengetahuinya.
Baca Juga: Tekan Risiko Kanker Payudara yang Mematikan, 4 Makanan Sehat Ini Jadi Solusinya
Untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri, ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan.
- Berdiri tegak dan mencermati perubahan pada bentuk kulit payudara.
- Perhatikan kemungkinan adanya pembengkakan atau perubahan pada puting.
- Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan ke belakang kepala.
- Dorong siku ke depan dan cermati payudara.
- Dorong siku ke belakang dan cermati bentuk serta ukuran payudara.
- Posisikan kedua tangan pada pinggang condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung.
- Dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan otot dada anda.
- Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung.
- Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
- Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
- Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
- Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas.
- Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Pemeriksaan payudara oleh dokter
Selain pemeriksaan payudara mandiri, pemeriksaan payudara secara klinis juga dibutuhkan.
Skrining kanker payudara biasanya dilakukan dengan mamografi.
Mamografi biasanya dilakukan 1 kali dalam setahun bagi wanita yang berusia 40 hingga 49 tahun.
Bagi wanita yang berusia 50 hingga 74 tahun, mamografi disarankan untuk dilakukan satu hingga dua kali setiap tahun.
Untuk melakukan pemeriksaan tersebut, sangat penting ing untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Tak Kalah Mengerikan dari Kanker, Pahami Gejala Kista Payudara Sebelum Terlambat