Follow Us

Jadi Teman Favorit di Setiap Masakan, Siapa Sangka Sambal Terasi Punya Efek Berbahaya Jika Dicampur 2 Bahan Ini, Jangan Coba-coba Ulangi Lagi

Dwi Purworahayu - Minggu, 01 Agustus 2021 | 09:15
Sambal Terasi
KOMPAS.com/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Sambal Terasi

GridHype.ID - Sambal terasi nampaknya masih menjadi teman favorit orang Indonesia saat menyantap makanan.

Bahkan, makan tanpa sambal terasi rasanya bagaikan sayur tanpa garam.

Tak heran jika masakan rumahan hingga penjual makanan selalu menyajikan sambal terasi sebagai pelengkap hidangan.

Namun, tahukah kamu kalau kandungan dalam sambal bisa jadi berbahaya kalau kita salah membuat campurannya?

Melansir SajianSedap.com, sambal terasi ternyata punya efek yang mengerikan jika dicampur dengan 2 bahan ini.

1. Minyak Bekas Goreng

Sambal memang tak bisa dipisahkan dari minyak.

Untuk sambal terasi, biasanya kita menggoreng dulu bawang, cabai, tomat hingga terasinya dalam minyak panas. Baru kemudian diulek.

Nah, minyak ini juga memainkan peranan penting untuk membuat sambal lebih enak, lo.

Karena itu, banyak orang sengaja menggunakan minyak sisa goreng ayam untuk membuat sambal.

Tujuannya, aroma dan rasa ayam goreng yang tertinggal dalam minyak memberikan cita rasa nikmat pada sambal.

Baca Juga: Dipercaya Mampu Sembuhkan Covid-19, Ternyata Minum Air Kelapa Hijau Campur Jeruk Nipis Malah Bikin Nyawa Terancam, ini Alasanya

Tapi ternyata, hal tersebut bisa jadi langkah yang salah, lo.

Soalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam biasanya sudah berubah menjadi minyak trans.

Pasalnya, untuk menggoreng ayam, biasanya kita menggunakan temperatur tinggi.

Nah, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.

Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.

2. Terasi Oplosan

Belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya untuk tubuh.

Tahun 2017 lalu, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.

Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.

Baca Juga: Bisa Bikin Nyawa Melayang, Campuran Air Kelapa dan Jeruk Nipis ini Berbahaya Buat Orang dengan Kondisi Kesehatan Berikut ini

Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.

Sementara terasi yang baik kualitasnya adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Baca Juga: Kerap Diabaikan, Makan Mi Instan Campur Nasi Bahayakan Tubuh, Ahli Gizi Beberkan Risiko dan Fakta Ini Jika Nekat Konsumsi Makanan Tersebut

(*)

Source : sajiansedap.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest