Biasanya, saat kita memakan makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh akan menggunakannya sebagai bahan bakar.
Namun ketika karbohidrat ini tidak ada, tubuh akan mencari energi di tempat lain. Tubuh memperoleh glukosa dari sumber non-karbohidrat, seperti asam amino.
Proses ini disebut glukoneogenesis. Ilmuwan dapat menemukan bukti glukoneogenesis dengan menilai tingkat metabolit tertentu dalam darah, termasuk karnitin, dan butirat.
Hasil penelitian menunjukkan, setelah puasa kadar metabolit ini meningkat dalam darah partisipan.
Namun, para ilmuwan juga mengidentifikasi lebih banyak perubahan metabolik seperti, peningkatan yang nyata dari siklus asam sitrat.
Siklus asam sitrat terjadi di mitokondria dan fungsinya untuk melepaskan energi yang tersimpan.
Sementara kadar purin dan pirimidin yang lebih tinggi juga petunjuk, bahwa tubuh dapat meningkatkan kadar antioksidan tertentu.
Dalam studi sebelumnya, tim peneliti yang sama menunjukkan, bahwa seiring bertambahnya usia, sejumlah metabolit menurun.
Metabolit ini termasuk leusin, isoleusin, dan asam mata.
Namun dalam studi terbaru mereka menunjukkan, bahwa puasa meningkatkan ketiga metabolit ini.