Follow Us

Nasionalisme Vaksin Meningkat, Presiden Jokowi Tegaskan untuk Menolaknya: Kita Harus Mendukung Vaksin Multilateral

Helna Estalansa - Sabtu, 10 April 2021 | 07:15
Presiden Joko Widodo
Instagram @jokowi

Presiden Joko Widodo

"Saat ini kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin. Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral,” kata Jokowi memberikan sambutan pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 negara-negara Developing Eight (D-8) secara virtual pada Kamis (8/4/2021).

"D-8 harus terus mendorong akses yang adil terhadap vaksin. Ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis," lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Tengah Gencar Melaksanakan Program Vaksinasi, Apakah Penderita Diabetes yang Juga Penyintas Covid-19 Boleh Menerimanya?

Menurut Presiden, di saat pandemi, vaksin Covid-19 adalah barang publik global.

Sehingga, dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua.

Artinya, kapasitas produksi harus digandakan dan tidak boleh ada pembatasan, baik produksi maupun distribusi vaksin.

“Di sinilah D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi,” ungkap Jokowi.

Baca Juga: Meski Sudah Divaksin Covid-19, Sri Mulyani Mewanti-wanti Masyarakat untuk Tidak Terlena, Muncul Gelombang Ketiga?

Ia menyebutkan, sejumlah negara, termasuk Indonesia, kini sedang mengembangkan produksi vaksin sendiri.

Oleh karena itu, D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 ke depannya.

Jokowi juga mengajak D-8 untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi global.

Ia meyakini bahwa D-8 dapat berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi global dengan potensi perdagangan antarnegara anggota yang melebihi 1,5 triliun dollar AS.

Source : Kompas.com

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest