Follow Us

Polisi Sebut Pembunuh Berantai di Bogor Ada Kecenderungan Menikmati Aksi Pembununhan Korban, Psikopat?

None - Jumat, 12 Maret 2021 | 10:15
Ilustrasi pembunuhan
IST via Tribunnews.com

Ilustrasi pembunuhan

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Handreas Ardian mengatakan jika kedua kasus ini memiliki keterkaitan.

Hal ini terungkap setelah pelaku pembunuhan gadis dalam plastik di Kota Bogor di tangkap.

Selain itu terdapat bukti yang identik dengan kasus pembunuhan EL di kawasan Puncak.

"Nah itu dia, jadi pelaku (MRI) ini sama dengan kasus pembunuhan plastik di Kota Bogor. Dugaan itu berdasarkan pengakuan dia. Makanya itu kami masih berkoordinasi dengan Polresta untuk pemeriksaan di Polres dalam kaitan EL (temuan mayat perempuan di puncak) ini," ungkap Handreas seperti dikutip dari Kompas.com.

Kasus pembunuhan ini dilatari perampokan barang-barang korban yang juga merupakan teman kencan sang pelaku.

Baca Juga: Sang Anak Terima Banyak Ancaman Pembunuhan Hingga Kondisinya Drop, Ibunda Amanda Manopo Langsung Bersikap Tegas Konsultasi ke Pengacara

Hal ini diungkap Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, beliau mengatakan korban dibunuh dengan cara dicekik kemudian dimasukkan ke dalam tas."Korban EL (23) ini dibuang, jadi keterangan dari tersangka ini, dia membunuh dengan cara korbannya dicekik kemudian dimasukkan ke dalam tas," kata Susatyo seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Dua korban yang tak lain adalah DS (18) dan EL (23) sebelumnya ditemukan tak bernyawa.

Keduanya merupakan korban yang diajak kencan lewat media sosial oleh MRI.

"Ini termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuh berantai, tidak hanya sekitar 2 minggu melakukannya tapi TSK kembali melakukannya dan ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya dua korban tersebut," ungkap Susatyo sembari menginterogasi tersangka MRI di lokasi pada Kamis (11/3/2021) kemarin.

Susatyo kembali menyampaikan bahwa MRI membunuh dengan modus memancing korban yang sekaligus merupakan teman kencannya itu ke sebuah hotel dengan iming-iming uang.

Baca Juga: Kakek 73 Tahun Tembak Salah Satu Pelayat Hingga Tewas Lantaran Tidak Memakai Masker di Pemakaman

Source : Kompas.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest