Gridhype.id-Pandemi covid-19 yang merebak di hampir seluruh dunia membuat masyarakat semakin resah.
Terutama para ilmuwan dan praktisi medis di dunia.
Baru-baru ini,Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan, Covid-19 kemungkinan tidak akan pernahhilang sepenuhnya.
Hal tersebut disampaikan pada saat konferensi pers virtual WHO yang digelar pada Rabu (24/2/2021) kemarin.
"Penting untuk menjelaskan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Ryan seperti dikutip dari Kompas.com Selasa (2/3/2021).
Lantas apa yang dimaksud dengan virus endemik, dan apa bedanya degan pandemi?
Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), endemi merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.
Baca Juga: Ashanty Dikabarkan Kritis Hingga Meninggal Akibat Corona, Istri Anang Hermansyah: ‘Sadis’
Endemik adalah keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.
Contoh penyakit endemi di Indonesia antara lain malaria dan demam berdarah dengue (DBD).
Sedangkan Pandemi adalahwabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.
Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang.
Contoh penyakit yaang menjadi pandemi yaitu Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Perbedaan pandemi dan endemik bukan ditetapkan berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, namun sejauh mana penyakit tersebut menyebar.
Singkatnya, sebuah pandemi adalah epidemi yang telah melakukan perjalanan internasional.
Dengan kata lain, pandemi hanyalah epidemi yang lebih besar dan lebih luas.
Hingga saat ini, Covid-19 masih ditetapkan seabgai pandemi.
Virus, yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 silam ini telah menyebar ke 188 negara dan wilayah.
Worldomaters mencatat, per Senin (1/3/2021) pukul 7.16 WIB, kasus Covid-19 telah mencapai angka 114.670.438 kasus.
Dalam konferensi pers WHO, Ryan menyebutkan, Covid-19 bisa terus ada, baik di seluruh dunia atau di lokasi atau lokasi geografis tertentu.
Dalam istilah yang paling umum, perbedaan besar antara epidemi atau pandemi, dengan virus endemik adalah kemampuan memprediksi.
Melansir The Verge, Minggu (7/2/2021), Direktur Pusat Modeling Matematika Modeling Infeksi Virus di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Graham Medley menjelaskan bahwa ketakutan akan kebaruan dan ketidakpastian sering dipasangkan dengan epidemi atau pandemi, tetapi belum tentu virus endemik.
"Bagi kebanyakan orang, perbedaan antara penyakit epidemik dan penyakit endemik adalah tidak diketahuinya risiko suatu penyakit epidemik," ujar Ryan.
Ia mengatakan, jika virus baru yang menyebabkan Covid-19 tidak dapat dibendung atau dibasmi, kemungkinan virus tersebut akan berakhir sebagai virus endemik.
Meski demikian, jika Covid-19 benar-benar menjadi virus endemik, tidak ada cara untuk mengetahui saat ini di mana sebaran wilayahnya, serta tingkatan penyakitnya. (*)