Dalam sebuah email, badan WHO Eropa mengatakan telah diberitahu oleh Rusia tentang kasus infeksi pada manusia dengan H5N8.
Mereka menyebutkan ini akan terjadi jika dikonfirmasi menjadi yang pertama kalinya strain itu menginfeksi orang.
Baca Juga: Ada 3 Jenis, Ternyata Begini Penggunaan Masker yang Benar Menurut Satgas Covid-19, Jangan Salah Lagi
“Informasi awal menunjukkan bahwa kasus yang dilaporkan adalah pekerja yang terpapar kawanan burung,” kata email tersebut.
“Mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang dilaporkan," imbuhnya.
Mereka juga akan mendalami kasus tersebut untuk mengetahui dampak kesehatan yang muncul.
Baca Juga: Jadi Barang Wajib untuk Cegah Penularan Covid-19, Ternyata Limbah Masker Berpotensi Tularkan Virus
“Kami sedang berdiskusi dengan otoritas nasional untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menilai dampak kesehatan masyarakat dari acara ini,” tambah email tersebut.
Mayoritas infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi, meskipun makanan yang dimasak dengan benar dianggap aman.
Wabah flu burung seringkali membuat pabrik unggas membunuh unggasnya untuk mencegah penyebaran virus, dan menghindari negara pengimpor harus memberlakukan pembatasan perdagangan.
Sebagian besar kasus disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi, sehingga negara produsen cenderung menyimpan unggasnya di dalam ruangan atau terlindung dari kontak dengan satwa liar.
Seperti yang dilaporkan kantor berita RIA, Institut Vektor Siberia mengatakan pada Sabtu bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin melawan H5N8.