Seperti diberitakan Kompas.com, 23 September 2020, pada tahap pertama, dosis akan didistribusikan secara proposional.
Artinya, setiap negara yang tergabung dalam program Covax akan mendapat dosis untuk satu bagian dari populasinya.
Dimulai dari 3 persen hingga 20 persen. Jika pasokan masih terbatas setelah ambang 20 persen dosis vaksin terpenuhi, maka akan dialihkan ke metode alokasi.
Tahap 2, Covax akan mempertimbangkan tingkat risiko setiap negara, mengirim lebih banyak dosis ke negara-negara dengan risiko tertinggi.
Rencana tersebut menjelaskan bahwa setiap negara yang berpartisipasi dalam Covax dapat memutuskan siapa yang akan divaksin terlebih dahulu.
Namun gagasan ini didasarkan pada gagasan bahwa dosis vaksin untuk 3 persen populasi suatu negara sudah digunakan untuk memvaksinasi pekerja medis terlebih dahulu kemudian kelompok berisiko tinggi lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Kabar Baik! China Pastikan Produksi 1 Miliar Vaksin Covid-19 di Tahun 2021, Berakhirnya Pandemi Semakin Dekat