Beberapa waktu lalu, sampel permukaan sayap ayam beku impor di Longgang, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China Selatan, dinyatakan positif virus corona pada 12 Agustus.
Sampel kemasan udang putih beku dari Ekuador juga ditemukan positif Covid-19 di beberapa provinsi.
Untuk memperketat pengawasan pada rantai dingin dan mencegah penyebaran virus corona melalui makanan semacam itu, kota-kota China telah meningkatkan penelusuran pada produk makanan laut dingin yang diimpor.
Beijing mengumumkan pada Kamis, untuk membangun sistem penelusuran dan menerapkan manajemen loop tertutup makanan dingin impor.
Provinsi Zhejiang, China Timur, pada Senin mengumumkan bahwauntuk makanan rantai dingin yang diimpor setelah 1 Mei, kode sumber keterlacakan harus ditempelkan pada kemasan luar produk.
Ini dilakukan dalam upaya memperkuat keterlacakan makanan rantai dingin yang diimpor, terutama yang berasal dari negara-negara dengan wilayah yang paling parah terkena Covid-19.
Baca Juga: Dikabarkan Positif Covid-19, Aktor Robert Pattinson Justru Kepergok Cium Model Cantik di Tempat Umum
Komisi Kesehatan Nasional China secara resmi merilis versi ke-7 dari pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada hari Selasa, yang menekankan bahwa pemrosesan dan perdagangan makanan rantai dingin harus mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di rantai dingin, yang menyebabkan gelombang kedua infeksi di Beijing dan Tianjin.
Hingga Senin (21/9), China telah menangguhkan impor dari 56 perusahaan makanan rantai dingin dari 19 negara di mana beberapa stafnya terinfeksi Covid-19.
Empat puluh satu perusahaan secara sukarela menghentikan ekspor ke China, Administrasi Umum Kepabeanan China mengumumkan pada hari Selasa. (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.grid.id dengan judul, China Ogah Kedatangan Produk Laut Impor dari Indonesia, Tempo Hari Paket Ikan Beku Terdeteksi Virus Corona