GridHype.ID - Belakangan, publik dibuat khawatir dengan pulangnya puluhan ribu pekerja migran.
Bukan tanpa sebab, hal ini karena jumlah pekerja yang pulang sangatlah banyak.
Terhitung lebih dari 80 ribu pekerja dikabarkan akan pulang.
Baca Juga: Tembus 12 Ribu Kasus, Berikut 6 Daerah dengan Pasien Covid-19 Terbanyak di Indonesia
Meskipun sudah diimbau dengan adanya kebijakan larangan mudik, namun kepulangan pekerja migran ini terbilang tak sedikit.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo kembali meminta jajarannya untuk memperketat protokol kesehatan dan pengawasan kepulangan pekerja migran.
Seperti dikutip Kompas pada Senin (4/5/2020), Jokowi ketar-ketir saat menerima laporan pekerja migran yang mencapai puluhan ribu.
Baca Juga: Ilmuan Indonesia Berhasil Petakan Genom Virus Corona untuk Pertama Kali
"Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia, laporan yang saya terima sudah 89.000 yang sudah kembali," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, lewat video conference, Senin (4/5/2020).
Sementara itu Jokowi masih memperikirakan ada sekitar 16.000 pekerja migran lagi yang akan kembali pulang.
Kendati demikian Jokowi akhirya meminta agar protokol kesehatan benar-benar diperketat dan dicek secara menyeluruh.
Setiap pekerja migran harus dicek kesehatan secara menyeluruh serta dipastikan menjalani isolasi 14 hari.
"Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan," ungkapnya
"Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," sambung Jokowi.
Sementara itu melansir dari Antara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsot) menambahkan agar pemerintah memiliki antisipasi terhadap para pekrja migran.
Baca Juga: Darah Pasien Covid-19 yang Sembuh Ternyata Diam-Diam Dijual di Pasar Gelap, Digunakan Untuk Hal ini
Bamsot mengkhawatirkan adanya kemungkinan gelombang mudik lebaran 2020 dari pekerja migran yang terdampak covid-19.
"Mendorong pemerintah membuat aturan tegas terhadap protokol kesehatan selama proses kepulangan mereka ke Indonesia," ungkapnya.
"Persiapan tempat karantina, serta akses untuk mereka mendapatkan bantuan sosial," sambungnya.
Ketua MPR RI juga mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kepada seluruh pekerja migran, termasuk pekerja migran yang tak memiliki dokumen resmi.
"Untuk memudahkan penyaluran bantuan, mengingat sejumlah negara memiliki peraturan yang ketat terhadap pekerja migran yang tidak memiliki dokumen resmi," katanya.
Kemudian Bamsot juga mendorong pemerintah agar membuat aturan yang tepat dalam megantisipasi kepulangan pekerja migran jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
Artikel ini pernah tayang di Grid.ID dengan judul 89.000 Pekerja Migran Dikabarkan Pulang, Jokowi Ketar-ketir Akan Ada Covid-19 Susulan: Jangan Sampai Muncul Gelombang Kedua!
(*)