Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Usai Dapat Pujian, Pemerintah Tiongkok Rupanya Banyak Manipulasi Data Soal Virus Corona, Selain Kecilkan Jumlah Korban yang Meninggal Akibat Covid-19, Ternyata Tiongkok Juga Tak Jujur Ungkapkan Hal Ini

None - Minggu, 26 April 2020 | 10:35
Baru saja bernafas lega terlepas dari Corona, kini China terpaksa kembali lakukan lockdown karena hal ini
Daily Mirror/Kolase

Baru saja bernafas lega terlepas dari Corona, kini China terpaksa kembali lakukan lockdown karena hal ini

Baca Juga: Usai Bahas Soal Penanganan Covid-19, Donald Trump Siap Bantu Jokowi Kirim Bantuan Ini untuk Indonesia

Seperti diberitakan oleh Sout China Morning Post, Tiongkok ternyata tidak jujur dalam mengkonfirmasi korban pertama mereka selama ini.

Dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi di Tiongkok pada 8 Desember 2019.

Lagi-lagi Tiongkok merevisi peryataan itu, mereka mengatakan bahwa kasus virus corona di Tiongkok sebenarnya sudah ada sejak 17 November 2019.

Menurut data pemerintah Tiongkok, pasien itu adalah seorang pria 55 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei.

Sejak November 2019, dilaporkan sudah ada lima kasus setiap harinya.

Pada 15 Desember 2019, kasusnya sudah mencapai 27 kasus pasien, dan bertambah menjadi 60 kasus pada 20 Desember 2019.

Peningkatan drastis ini terjadi seminggu setelahnya pada 27 Desember, di mana kasusnya meningkat menjadi 180 orang yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Memilukan! Seorang Istri Tepaksa Awetkan Jasad Suami yang Meninggal karena Covid-19 Lantaran Petugas Menelantarkannya Selama Berhari-hari

Pada saat itulah dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu di Provinsi Hubei, Zhang Jixing memberi tahu otoritas kesehatan Tiongkok bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus bernama corona.

Angka yang dikonfirmasi kemudian meningkat pada akhir 2019, ada 266 kasus hingga 1 Januari 2020 tercatat 381 orang.

Sementara sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Lancet, dokter rumah sakit di Jinyintan Wuhan menyebutkan, mereka merawat pasien pertamanya pada 1 Desember 2019.

Source : Intisari

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x