Dailymail.co.uk menginformasikan, peneliti China mengklaim mereka telah menemukan sub-jenis mutasi baru dari virus corona yang memiliki kemampuan jangka panjang untuk menginfeksi orang lain.
Hal ini diketahui melalui kasus seorang pria paruh baya positif Covid-19 masih bisa menularkan virus tersebut dalam kurun waktu 49 hari, kejadian yang sebelumnya belum pernah terjadi.
Namun, gejala pria itu ringan dan para peneliti mengatakan dia tampaknya telah membentuk 'keseimbangan dinamis' dengan virus tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Cara Berbelanja Saat Kita Harus ke Supermarket di Tengah Wabah Corona
Disebutkan kalau pasien virus corona tersebut mengunjungi sebuah rumah sakit di Wuhan untuk menjalani tes SARS-Cov-2 pada 8 Februari 2020.
Ia mengaku mengalami dan demam sekitar dua minggu, tapi tidak ada gejala lain seperti batuk dan sesak napas.
Hasil tes pun menyatakan sang pria masih positif mulai dari hari ke-17 sampai ke-49.
Ini menunjukkan bahwa pasien 'menumpahkan' virus selama 49 hari, sebuah istilah ilmiah yang menggambarkan bagaimana orang mengekskresikan penyakit dalam napas mereka atau melalui tetesan bersin dan batuk.
Virus corona baru hasil mutasi ini memiliki toksisitas yang lebih rendah, tidak menular, tetapi lebih sulit untuk dihilangkan. Tampaknya mempengaruhi baik yang muda maupun yang tua.
Para peneliti China telah membahas kemungkinan dua jenis utama SARS-CoV-2, yaitu subtipe L dan subtipe S.