GridHype.ID - Hampir beberapa makanan di Indonesia memiliki cita rasa yang manis.
Apalagi setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri.
Mulai dari yang tradisional sampai yang modern semuanya terasa lezat.
Berbicara tentang hidangan manis, tentu tidak dapat dilepaskan dari gula.
Baca Juga: Mulai Susah Ditemukan, Harga Gula Melonjak Fantastis di Pasaran
Dimana ada hidangan manis, disitulah gula berada.
Ternyata jika kamu seorang hidangan manis dan lezat, waspadalah.
Berlebihan asupan gula dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, obesitas, resistensi insulin, menurunkan kekebalan tubuh, dan gangguan fungsi otak, diantaranya.
Satu sendok teh gula saja dalam asupan sehari-hari dapat menghasilkan satu kg lemak tubuh dalam setahun.
Baca Juga: 10 Manfaat Gula Merah Bagi Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Kualitas Sperma
Belum lagi efek buruk metabolik lainnya.
Gula terdapat pada banyak makanan dan kita tidak tahu berapa banyak yang benar-benar kita konsumsi.
Seperti permen yang bercokol pada kebudayaan kita, juga makanan manis dalam rangka perayaan bahagia, mereka tidak mungkin tidak ada saat kita berpesta.
Peran gula dalam penyakit metabolik seperti diabetes, kita ketahui dampaknya jauh lebih dari itu.
Asupan gula berlebih dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, obesitas, resistensi insulin, sindrom metabolik, sindrom ovarium polikistik, menurunkan kekebalan tubuh, fungsi otak terganggu, dan peningkatan risiko kanker.
Bahkan gula ditemukan juga menjadi adiktif alami, yang berarti “ketika kita konsumsi, maka semakin kita lebih menginginkannya”.
Gula menggunakan jalur neurologis yang sama seperti narkotika, untuk memukul pusat kesenangan otak yang mengirimkan sinyal “makan lebih banyak, makan lebih banyak lagi.”
Dan baru-baru ini, para peneliti telah menemukan bahwa asupan gula adalah delapan kali lebih adiktif daripada kokain.
Baca Juga: 6 Tanda ini Tunjukkan Jika Tubuhmu Sudah Kelebihan Gula, Perhatikan Sekarang Juga
Ada kebutuhan mendesak untuk mempertimbangkan untuk memangkas gula dalam makanan kita.
Tidak heran jika WHO telah menurunkan asupan gula menjadi setengahnya, dari 10 persen menjadi 5 persen dari total asupan kalori, yaitu sekitar 4 – 6 sendok teh sehai untuk diet rata-rata 2.000 kalori.
Kabar baiknya adalah beberapa hal sederhana dapat membantumu mengurangi asupan gula, yaitu risiko penyakit, meningkatkan energi, dan memperbaiki kulit.
Semoga saja hasil penelitian tadi merupakan alasan yang cukup baik bagimuuntuk mengurangi gula dari sekarang!
Baca Juga: Bukan Gula yang Jadi Penyebab Diabetes, Ketahui Mitos yang Beredar dan Kebenarannya Berikut ini
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tahukah Anda bahwa Gula Delapan Kali Lebih Membuat Kita Kecanduan daripada Kokain?
(*)