Follow Us

Viral Video Guru Diduga Aniaya Murid di SMAN Bekasi, Begini Kronologinya

- Kamis, 13 Februari 2020 | 19:35
Video Viral Guru SMA di Bekasi Pukuli Siswa yang Dateng Telat
Facebook/Kartolo Wijanarko

Video Viral Guru SMA di Bekasi Pukuli Siswa yang Dateng Telat

GridHype.ID - Lagi-lagi dunia pendidikan Indonesia tercoreng berita buruk.

Kabar tidak mengenakkan ini datang dari SMA N 12 Bekasi di mana salah seorang guru menampilkan aksi yang tidak pantas di depan para siswanya.

Hal ini terekam dalam video viral yang menampilkan aksi pemukulan guru kepada para siswa di tengah lapangan.

Baca Juga: Viral Kasus Bullying Purworejo, Ganjar Pranowo: Sayangi Temanmu!

Video itu beredar di media sosial facebook dengan akun Kartolo Wijonarko bahkan video itu juga beredar di pesan Whatsapp.

Dalam video itu, dugaan tindakan kekerasan ialah dengan cara memukul siswa dan disaksikan para siswa lainnya di tengah lapangan sekolah.

Baca Juga: Terlahir dengan Kelamin Ganda, Setelah 16 Tahun Jadi Wanita Warga Tegal ini Putuskan Jadi Pria Karena Tak Pernah Alami Menstruasi

Terlihat si guru memukul siswa di punggung dan kepala berkali-kali.

Setelah ditelusuri, video viral pemukulan siswa itu ternyata terjadi di SMAN di Kota Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko menerangkan kejadian dugaan tindakan kekerasan itu pada Selasa (11/2/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.

"Berawal dari sekira pukul 06.45 WIB seperti biasa lonceng masuk telah dibunyikan namun pada saat itu sekitar 100 siswa laki-laki terlambat masuk berada diluar pintu gerbang sekolah yang terkunci," kata Wijonarko dalam keterangannya, pada Kamis (13/2/2020).

Baca Juga: Virus Corona Terus Mewabah di Berbagai Negara, Presiden Tiongkok Telepon Presiden Jokowi: Tiongkok dan Indonesia akan Bekerja sama untuk Memeranginya

Kemudian seorang oknum guru berinsial I yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengarahkan para siswa masuk menuju lapangan apel sekolah.

"Dari situ dilakukan pemeriksaan kelengkapan seragam sekolah termasuk bet, ikan pinggang. Disaat itu kedapatan lima siswa tidak lengkap langsung dipukul oleh oknum guru itu," imbuhnya.

Kelima siswa yang tidak lengkap menggunakan bet maupun ikat pinggang, yakni MFA, PGP, MRN, WS, AVY, dan DZ. Sehingga mendapatkan tindakan pemukulan.

Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari Saat Bicara dengan Orang Lain

"Ternyata kejadian itu ada yang merekam dan mengunggah ke media sosial sehingga menjadi viral," kata dia.

Wijonarko mengungkapkan pihak kepolisian juga telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan.

Pihaknya sekolah telah melakukan upaya internal dengan menonjobkan guru itu sehingga tidak lagi menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan hanya menjadi guru pengajar biasa.

"Para orangtua siswa itu juga sudah dipanggil untuk dilakukan musyawarah termasuk permintaan maaf. Belum ada laporan dari para orangtua, tapi kami berusaha mediasi posisi kami menengahi," papar dia.

Baca Juga: Siapa Sangka Seledri Bisa Cegah Kanker Hingga Turunkan Berat Badan

Irnatiqoh, Wakil Bidang Humas SMA tersebut membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) kemarin.

Ada dua siswa yang mendapatkan tidakan itu, yakni R dan A. Keduanya merupakan kelas 12.

Sesusai tata tertib sekolah, siswa yang datang terlambat dan tak memakai atribut lengkap sekolah terlebih dahulu dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan.

"Intinya teman-teman kita (guru yang ada pada video) itu ingin mendisiplinkan anak-anak cuma, caranya aja yang kurang tepat," kata Irnatiqoh saat ditemui awak media, pada Rabu (12/2/2020).

Baca Juga: Coba Campurkan Garam ke Dalam Shampo Sebelum Keramas, dan Rasakan Manfaat Menakjubkan ini Pada Rambut

Dikenal Tempramental

Ia menerangkan oknum guru yang melakukan tindakan kekerasan itu berinisal I dan menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Oknum guru I itu juga telah mengajar di sekolah sejak awal berdiri sekolah itu pada tahun 2005.

"Beliau itu secara memberikan materi itu bagus orangnya sangat pandai. Dan beliau termasuk penulis buku terutama di bidang beliau yaitu geografi dan sosiologi. Cuman beliau agak tempramen," beber dia.

Baca Juga: Tak Hanya Enak, Kopi Bisa Bikin Tulang Lebih Kuat Saat Menyeruputnya

Pihak sebenarnya sudah mengetahui karakter guru tersebut.

Sehingga jarang sekali diberikan keleluasaan untuk melalukan pembinaan terhadap anak-anak yang tidak disiplin atau melanggar aturan sekolah.

Sekolah Kecolongan

Ia mengakui kejadian pada selasa kemarin pihaknya kecolongan. Sebab, seharusnya guru itu selalu dalam pengawasan karena khawatir atas karakternya tersebut.

Baca Juga: Dipercaya sebagai Minuman Penjaga Stamina, Campuran Air Panas dan Madu Justru Picu Munculnya Zat Karsinogenik

"Saya kemarin memang kecolongan, anak-anak saya bawa masuk ke lapangan. Pas di lapangan saya pilih, yang putra siapa yang pimpin kasih pembinaan itu, yang putri siapa," ucap dia.

"Tapi saya engga ada disitu karena ada tamu orang tua siswa, saya baru tinggal, balik lagi mau ke ruangan saya sudah terjadi seperti itu," ungkap dia.

Akan tetapi, sebenarnya tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut baik untuk melakukan pembinaan. Tapi caranya tidak tepat dan berlebihan.

"Tapi saat kejadian kemarin, guru itu langsung minta maaf dan jelaskan kalau yang dilakukan agar jangan diulangi lagi. Saya yang datang juga langsung menyetop tindakan itu," jelas dia.

Baca Juga: Catat! Tiket Kereta Api Untuk Mudik Lebaran Sudah Bisa Dipesan Mulai Malam ini, Berikut Jadwal Selengkapnya

Selama ini pihak sekolah yang menyandang predikat A itu, selalu mengedepankan kedisiplinan kepada siswanya.

Siswa yang telat datang ke sekolah bakal diberikan pembinaan sebelum masuk ke ruang kelas.

"Kita masuk 6.45 WIB, 15 menit itu dipakai buat tadarusan dan beri keringanan siswa sampai jam 7, tapi kalau datang di atas jam 7 kita berikan pembinaan," jelas dia.

Baca Juga: Jangan Lagi Mandi dengan Air Panas, Ahli Ungkap Dampak Fatal ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kita

Selama ini siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib sekolah mendapatkan pembinaan dengan cara memberikan pemahaman pentingnya kedisipilinan.

"Biasanya kami stop di situ setelah anak-anak selesai literasi dan tadarus kita bawa ke lapangan kemudian kita catat, dan sampaikan wejangan-wejangan. Engga pernah kita kontak fisik," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Wartakota dengan judul Kronologi Lengkap Guru SMA Negeri di Bekasi Pukul Punggung dan Kepala Siswa di Lapangan

(*)

Source : Wartakota

Editor : Linda Fitria

Baca Lainnya

Latest