Follow Us

Tak Hanya Tewaskan Hewan Hewan, Bayi 4 Bulan ini Diduga Meninggal Akibat Terkena Paparan Kabut Asap, Ketahui Efek Jangka Panjangnya Bagi Kesehatan

None - Selasa, 17 September 2019 | 09:00
Tak Hanya Tewaskan Hewan Hewan, Bayi 4 Bulan ini Diduga Meninggal Akibat Terkena Paparan Kabut Asap, Ketahui Efek Jangka Panjangnya Bagi Kesehatan
Kolase Gridhype.id

Tak Hanya Tewaskan Hewan Hewan, Bayi 4 Bulan ini Diduga Meninggal Akibat Terkena Paparan Kabut Asap, Ketahui Efek Jangka Panjangnya Bagi Kesehatan

Gridhype.id – Kebakaran hutan dan kabut asap masih menjadi perbincangan hangat di media sosial khususnya twitter.

Terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah rawan kabut asap seperti Pekanbaru dan Palangkaraya.

Hal ini tentunya meninggalkan dampak buruk yang terjadi di masyarakat, terlebih lagi hingga menelan korban jiwa.

Baca Juga: 5 Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Adalah Tanaman Asli Indonesia

Seorang bayi perempuan berumur 4 bulan di Kabupaten, Banyuasin, Sumatera Selatan, meninggal diduga akibat terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan, Minggu (15/9/2019).

Bayi perempuan bernama Elsa Pitaloka itu sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Ar-Rasyid Palembang karena mengalami sesak nafas.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin dr Mgs Hakim membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Kalimantan Makin Parah, Hewan Buas Hangus Terbakar

Menurutnya, Elsa meninggal karena mengalami pneumonia atau penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.

"Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin ke RS Ar- Rasyid memang benar ada pasien bayi umur 4 bulan didiagnosa pneumonia, dan meninggal," kata Hakim seperti dilansir dari kompas.com pada Selasa (17/9/2019).

Perlu Kamu tahu bahwa semua jenis asap bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Termasuk asap kebakaran hutan.

Sebab, asap kebakaran hutan memiliki bahaya yang jauh lebih besar karena kandungan berbagai zat kimia berbahaya di dalamnya.

Baca Juga: Bikin Iri, Kenapa Ada Orang Banyak Makan Tapi Badannya Tetap Kurus? Simak Jawabannya Berikut

Sebagian besar zat kimia pada asap kebakaran hutan berasal dari pepohonan, bangunan, kendaraan, fasilitas industri, dan permukiman di sekitar hutan.

Zat kimia tersebut biasanya digunakan dalam pestisida, cat, bahan bakar, hingga pelapis bangunan.

Selain itu, asap kebakaran hutan juga mengandung banyak partikel abu dari material yang terbakar.

Jika terhirup, partikel pada asap kebakaran hutan akan masuk ke paru sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan.

Baca Juga: Hanya Bisa Tersenyum di Satu Sisi, Gadis Kecil ini Terntayata Idap Penyakit Paling Mematikan

Efek jangka pendek

Riset 2008 membuktikan, asap kebakaran hutan dapat meningkatan risiko kesehatan serius pada sistem pernapasan, seperti asma, bronkitis, pneumonia, serta penyakit paru obstruktif kronis.

Campuran gas, zat kimia, partikel debu dan berbagai bahan pada asap kebakaran hutan juga menimbulkan efek jangka paendek dan panjang bagi manusia.

Efek jangka pendek akibat paparan asap kebakaran hutan bisa berupa kesulitan bernapas, sesak napas, iritasi tenggorokan dan paru serta batuk.

Paparan asap kebakaran hutan ini juga bisa mengakibatkan gatal di tenggorokan, hidung meler, sinus, iritasi mata hingga sakit kepala.

Baca Juga: Jake Ryan, Pria Panggilan dari Australia yang Mengaku Telah Tiduri 1.700 Klien Wanitanya!

Efek jangka panjang

Dalam jangka panjang, paparan asap kebakaran hutan ini bisa menurunkan kualitas udara di lingkungan sekitar.

Tentunya, ini mengancam masyarakat setempat.

Mereka bisa mengalami berbagai gangguan kesehatan kronis seperti penyakit ginjal, diabetes masalah kesuburan hingga peningkatan tekanan darah.

Bahkan, beberapa penelitian mengklaim paparan asap kebakaran hutan bisa mengakibatkan gangguan pada syaraf.

Baca Juga: Coba Cari Tahu Berat Atau Tidaknya Nama Kamu Lewat Perhitungan Aksara Jawa, Bisa Tunjukkan Kepribadianmu

Cara mengatasi

Paparan asap kebakaran hutan memiliki bahya besar bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek dan panjang.

Oleh karena itu, kita perlu melindungi diri untuk meminimalisir efeknya.

Melansir Hello Sehat, berikut langkah-langlah yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir dampak paparan asap kebakaran hutan:

- Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan

- Memeriksa kondisi kualitas udara setiap hari

- Menjaga udara di dalam rumah sebersih mungkin

- Meminimalisir kegiatan luar rumah

- Menggunakan masker khusus karena masker yang dijual secara umum tidak dapat menahan partikel abu pada asap kebakaran

- Memasang penyaring udara di rumah

- Menghindari sumber polusi dalam rumah

- Berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekanbaru Dikepung Asap Pekat, Ini Bahayanya untuk Kesehatan"

Source : Kompas.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest