Gridhype.id - Kita pastinya pernah mendengar tentang manusia yang tinggal bersama buaya.
Biasanya hal tersebut terjadi pada satu keluarga yang sudah memelihara buaya tersebut dari kecil, sehingga hewan berdarah dingin itu menjadi jinak dan bisa tinggal bersama manusia.Namun, lain ceritanya dengan warga di desa kecil di Burkina Faso ini.Di desa ini, buaya liar justru dianggap sahabat manusia.
Baca Juga: 5 Barang yang Ada di Kamar Tidur ini Berpotensi Jadi Penyebab Kanker, Bantal dan Guling Juga Termasuk!Pemandangan warga yang duduk di atas badan buaya adalah hal biasa.Orang-orang di Bazoule, desa yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Ougadougou, berbagi kolam mereka dengan lebih dari 100 reptil bergigi tajam ini.“Kami sudah terbiasa dengan keberadaan buaya sejak kecil. Bahkan, kami berenang bersama mereka,” papar Pierre Kabore, saat diwawancarai hanya beberapa meter dari buaya yang sedang memakan ayam.“Saat ini, kami dengan mudah mendekati mereka dan duduk di atasnya. Jika memiliki keberanian lebih, kamu bisa berbaring juga di sana.
Baca Juga: Lama Vakum, Sejak Cerai Kiki Amalia Pilih Bekerja di Dunia Malam Demi Sambung Hidup
Tidak pernah ada masalah. Mereka adalah buaya-buaya suci dan tidak akan melukai manusia,” tambah Kabore.Menurut legenda setempat, hubungan mengejutkan dengan predator ini sudah terjalin sejak abad ke-15.Baca Juga: Peringatan untuk Pengelola Kebun Binatang, Video Ini Buktikan Bahwa Buaya Memang Benar Mahir MemanjatDesa ini sedang mengalami kekeringan ketika buaya membawa seorang wanita ke kolam persembunyiannya.Dengan adanya kolam tersebut, warga desa pun bisa menghilangkan rasa hausnya.“Penduduk kemudian melakukan perayaan sebagai tanda terima kasih,” cerita Kabore.
Baca Juga: Poppy Kelly Bela Elza Syarief Mati-Matian Karena Dilabrak Nikita Mirzani, Elza Syarief: 'Dia Bukan Anak Saya!' Perayaan yang dikenal dengan nama Koom Lakre ini masih diselenggarakan setiap tahunnya.Warga desa membuat pengorbanan dan meminta buaya untuk mengabulkan permintaan mereka akan kesehatan, kemakmuran, dan hasil panen yang baik.Dianggap jauh dari ancaman, buaya justru memiliki koneksi mistis dengan Bazoule.“Buaya direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang kami. Jika salah dari mereka mati, maka akan dikuburkan selayaknya manusia,” imbuhnya.Menurut Kabore, buaya menangis jika kemalangan akan menimpa desa.Para tetua bertugas untuk mengartikan tangisan buaya lalu membuat permohonan untuk menangkal nasib buruk. (*)Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul"Di Desa Kecil Ini, Buaya Dianggap Seperti Leluhur Manusia"