WASPADA Omicron XBB, Kemenkes Singgung Soal Prokes dan Vaksin Booster

Selasa, 25 Oktober 2022 | 07:00
iStockphoto

Omicron varian XBB

Gridhype.id-Virus corona subvarian Omicron XBBdikabarkan telah masuk ke Indonesia.

Berkaitan dengan upaya pencegahan infeksiOmicron XBB,Juru Bicara Kementrian Kesehatan (Kemekes) M Syahril angkat bicara.

Ia menegaskan bahwa salah satu cara untuk melindungi diri dariOmicron XBBadalah dengan melakukan vaksinbooster.

Hal tersebut disampaikan oleh Syahril dalam siaran pers yang digelar pada Minggu (23/10/2022).

“Segera lakukanboosterbagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19," jelasnya dilansir darikompas.com.

Bukan hanya itu, mematuhi protokol kesehatan juga harus tetap dilakukan guna meningkatkan perlingungan diri.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan mampu mengedepankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menghindari kerumunan.

Kasus pertamaOmicron XBBmerupakan transmisi lokal.

Penderita merupakan seorang wanita 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Adapun gejala yang diamali adalah batuk, pilek, dan demam.

Setelah melakukan pemeriksaan, pasien dinyatakan positif pada 26 September dan dinyatakan sembuh pada 3 Oktober setelah menjalani isolasi mandiri.

“Ada gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” kata Syahril.

Baca Juga: Covid-19 Subvarian Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Begini Gejala dari Kasus Pertamanya

Sebelumnya, virus coronaOmicron XBBini telah masuk ke 24 negara termasuk Indonesia.

Lantas, apa sebenarnyaOmicron XBB?

Dilansir dariTribun Gorontalo,Omicron XBBmerupakan virus corona subvarian baru yang bermutasi dari virusSARS-CoV-2.

Sayangnya,Omicron XBBini justru disebut sebagai bentuk virus terburuk sejauh ini.

Pasalnya,Omicron XBBlebih menular dibandingkan varian atau subvarian sebelumnya.

Omicron XBB juga menghindari antibodi dari terapi monoklonal, yang berpotensi membuat seluruh kategori obat tidak efektif sebagai perawatan covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Amesh Adalja selaku ahli kesehatan masyarakat di Pusat Keamanan Kesehatan John Hopkins.

“Ini kemungkinan yang paling menghindari kekebalan dan menimbulkan masalah untuk perawatan dan strategi pencegahan berbasis antibodi monoklonal saat ini,”jelasnya.

Omicron XBBpertama kali diidentifikasi para ilmuwan pada Agustus 2022 lalu.

Omicron XBB adalah salah satu dari beberapa subvarian utama yang telah berevolusi dari varian dasar Omicron.

Omicron XBBtermasuk subvarian kecil yang jahat namun itu bukan kata terakhir tentang covid-19 karena virus corona baru akan terus bermutasi.

Baca Juga: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Begini Gejala dan Tingkat Keparahanya

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, TribunGorontalo.com