Gridhype.id-Mengalami mimpi saat sedang tidur merupakan hal yang wajar.
Terkadang, kita bisa mengingat jelas isi mimpi yang diperoleh.
Namun sayangnya, hal sebaliknya juga kerap terjadi dimana kita justru lupa dengan isi mimpi tersebut.
Bahkan, tidak heran jika banyak orang kerap berpikir keras untuk kembali mengingat isi mimpi mereka.
Mimpi adalahrangkaian gambaran, pikiran, dan sensasi yang muncul dalam pikiran selama tidur.
Bermimpi adalah pengalaman universal yang dialami oleh siapa saja.
Beberapa orang bisa mengingat mimpinya dengan jelas, meski singkat.
Ada juga yang sama sekali tidak ingat dengan mimpinya setelah bangun tidur.
Apakah Semua Orang Bermimpi?
Rata-rata manusia menghabiskan sekitar sepertiga dari hidupnya untuk tidur.
Selama jam tidur ini, banyak mimpi yang kita alami.
Dari semua mimpi, kita mungkin hanya mengingat beberapa saja.
Baca Juga: Sering Mimpi Dikejar Orang Jahat? Ternyata Ini loh Artinya, Buruan Cek Sekarang
Dilansir dariRadbound Universiteit,penelitian telah menunjukkan bahwa semua orang bermimpi, terlepas dari mereka mengingat atau melupakan mimpinya.
Secara umum, sebagian besar mimpi yang kita alami selama tidur akan terlupakan dan ini adalah fenomena yang umum.
Kenapa Kita Sering Lupa Isi Mimpi?
Dilansir dariMedical News Today, mimpi bisa muncul saat otak memilah informasi menjadi memori jangka pendek dan jangka panjang.
Kita mungkin tidak mengingat peristiwa dalam mimpi karena kita tidak bisa mengakses informasi tersebut saat bangun tidur.
Dalam sebuah artikel tahun 2016 yang terbit di Behavioral and Brain Sciences Journal, para peneliti mengatakan bahwa orang-orang melupakan mimpinya disebabkan oleh perubahan kadar asetilkolin dan norepinefrin selama tidur.
Kemudian, sebuah studi tahun 2018 berusaha untuk mengetahui apakah struktur otak seseorang memengaruhi kemampuan mereka dalam mengingat mimpi.
Dalam studi ini, para peneliti meneliti hubungan antara frekuensi ingatan mimpi dan kepadatan materi putih atau abu-abu di wilayah otak yang terkait dengan mimpi, seperti:
- Amigdala
- Hipokampus
- Korteks prefrontal medial (MPFC)
- Persimpangan temporoparietal (TPJ)
Studi ini melibatkan 92 peserta yang dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan frekuensi mereka mengingat mimpi.
Kepadatan materi otak amigdala dan hippocampus tidak berbeda secara signifikan antara kelompok ingatan mimpi tinggi dan rendah.
Namun, peserta dengan ingatan mimpi yang baik memiliki kepadatan materi putih yang lebih tinggi di MPFC, daripada kelompok dengan ingatan mimpi yang rendah.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa orang dengan ingatan mimpi yang baik juga menunjukkan peningkatan aliran darah di daerah TPJ dan MPFC di otak mereka.
Berdasarkan temuan ini, penulis penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan aktivitas di TPJ dapat mendorong transisi pengalaman mimpi ke dalam ingatan.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulKenapa Kita Sering Lupa Isi Mimpi?
Baca Juga: Bintangi Sri Asih, Pevita Pearce Ungkap Mimpi Belasan Tahun Lalu yang Kini Jadi Kenyataan
(*)