Pentingnya Screen Time Bagi Anak Agar Tak Kecanduan Gadget, Orang Tua Pandai Bisa Terapkan 5 Hal Ini

Senin, 09 Januari 2023 | 08:00
freepik

Memberikan batasan screen time untuk anak

Gridhype.id-Tidak dipungkiri bahwa kecanggihan tekhnologi membuat anak-anak mengenenal gadget sejak masih kecil.

Gadget memang menawarkan banyak kemudahan, mulai dari memberikan hiburan sekaligus pembelajaran.

Namun sayangnya, keberadaan gadget di lingkungan anak-anak selama ini menuai beragam pertanyaan besar di benak orang tua.

Ada yang menganggapgadgetbermanfaat untuk anak, tapi ada yang mengkhawatirkan potensi kecanduan akibat meningkatnyascreen timeperangkat ini.

Terlepas dari manfaat dan mudaratnya, orangtua harus paham bahwa segala sesuatu yang diberikan secara berlebih kepada anak jelas tidak baik.

Termasuk dalam kasus penggunaangadgetyang memerlukan peran orangtua agarscreen timeanak bisa dikendalikan dan tidakkebablasan.

Tapi, bagaimana cara membatasiscreen timepada anak secara bijak? Untuk lebih jelasnya, simak panduannya berikut ini.

DefinisiScreen Time

Sebelum mendidik anak supaya mampu menggunakangadgetdengan bijak, orangtua harus memahami apa ituscreen time.

Singkatnya,screen timemerupakan istilah untuk menghitung durasi menatap layargadgetselama sehari.

Tidak menyangkut penggunaangadgetsaja, tapi juga meliputi aktivitas menonton TV maupun memandangilaptop.

Namun, tidak semuascreen timedapat disamakan karena harus disesuaikan dengan perangkat elektronik yang digunakan.

Baca Juga: Tertarik untuk Memiliki iPhone 14 Series, Simak Daftar Harga dan Cara Memesannya

Semisalscreen timesaat menonton TV sembari melakukan aktivitas lain jelas berbeda dengan waktu layar orang-orang yang menyaksikan film.

Video chat, rapat, dan berinteraksi dengan orang-orang melalui layar sangat berbeda dari duduk dan menonton sesuatu," ujar dokter anak asal Cleveland Clinic, Noah Schwartz, MD.

Batasi Sesuai Usia Anak

Usai mengetahui pengertianscreen time, orangtua bisa berlanjut ke langkah selanjutnya dengan menerapkan batasan usia.

Sebagai contoh, anak di bawah usia 18 bulan sebaiknya benar-benar dibatasi jumlahscreen time-nya.

Di AS, The American Academy of Pediatrics turut merekomendasikanscreen timeseminimal mungkin bagi anak yang berusia 18-24 bulan.

Sementara untuk anak yang berusia 2-5 tahun,screen time-nya bisa dibatasi dengan durasi selama satu jam dalam sehari.

Pentingnya menetapkan batasanscreen timebagi anak, disebut Schwartz bermanfaat untuk tumbuh-kembang si kecil.

Karena anak masih membutuhkankomunikasidua arah dan belum mendapat manfaat penuh dariscreen time.

“Anakbelajar dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitanya. Anak mencari hubungan emosional yang responsif dan mencoba memahami isyarat sosial,” kata Schwartz.

“Itu tidak benar-benar ada saat anak menonton acara TV atau bermainvideo game,”tambahnya.

Di sisi lain, Schwartz turut meminta orangtua mengawasi anaknya saat menggunakangadgetsupaya batasanscreen timetidak dilanggar.

Baca Juga: Awas Ketahuan, Begini Cara Mengetahui Siapa Saja yang Kepo Buka Profil WhatsApp Kita, Gampang Banget!

Patricia Prudente/unsplash

Bermain media sosial atau terlalu banyak bermain gadget merupakan kegiatan sehari-hari yang bisa berdampak buruk.

TandaScreen TimeAnak Berlebihan

Batasanscreen timeyang tidak dipatuhi akan menimbulkan sejumlah gejala pada anak, berikut di antaranya:

1. Kurang Aktif Secara Fisik

Schwartz menjelaskan, anak yang terlalu lama menggunakangadgetcenderung suka duduk dan terpaku pada layar ketimbang bergerak secara fisik.

“Jika anak tidak terlalu aktif dan tidak pergi ke luar dan mendapatkan cukup sinar matahari, ini membuat mereka tidak merasa baik dan dapat mempengaruhi kesehatan gizi,” kata Schwartz.

2. Tidur Terganggu

Schwartz mengatakan bahwa layargadgetmerupakan stimulan konstan yang mengganggu tidur anak. Apalagi jikagadgetdigunakan di tempat tidur.

“Tidur sangat penting untuk pertumbuhan anak. Ada banyak penelitian yang sedang berlangsung tentang efek negatif layar dan lampu pada kualitas tidur kita,” terang Schwartz.

Untuk mengurangi masalah itu, ia menyarankan orangtua untuk melarang anak menonton TV atau memainkangadgetdi tempat tidur.

3. Sakit Kepala

Schwartz mengaku pernah kedatangan sejumlah anak di kantornya dan mereka mengatakan menderita sakit kepala atau keluhan fisik lainnya.

Ketika berbincang dengan pasiennya, Schwartz menyebut 50 persen dari waktu mereka dalam sehari terbuang hanya karenagadget.

Baca Juga: Kerap Digunakan dalam Keseharian, Deretan Barang Elektronik Ini Jadi Sumber Bakteri karena Jarang Dibersihkan

4. Mata Tegang

Mengistirahatkan mata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, pikiran, dan kesejahteraan mental.

"Ketegangan menatap sesuatu, apakah Anda terlalu dekat atau tidak, tentu tidak akan membuat Anda merasa baik," kata Schwartz.

5. Dampak Emosional

Dalam beberapa kasus,screen timedapat mempengaruhi anak secara emosional.

Hal itu pernah terbukti dalam sebuah penelitian yang menghubungkan tingginyascreen timedengan penurunanmoodpada remaja.

“Penelitian telah menunjukkan itu dapat menurunkan fungsi kognitif dan rentang perhatian, dan berdampak pada tingkat energi,” jelas Schwartz.

“Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwascreen timedapat mempengaruhi akademik anak-anak.”

6. Kemampuan Berkomunikasi Berkurang

Bahaya yang diakibatkan dari terlalu lama menatap layar gadget adalah berkurangnya kemampuan berkomunikasi anak.

Padahal, kemampuan itu dibutuhkan anak untuk memberi tahu orangtuanya tentang hal-hal yang disukai dan tidak diinginkan.

“Waktu di depan layar tidak mengajari anak petunjuk tentang cara berkomunikasi. Anak hanya menonton sesuatu,” kata Schwartz.

Baca Juga: Salah Satunya Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Mulai Sekarang Jangan Lagi Biarkan Anak Bermain Gadget Sebelum Tidur, Efeknya Bahaya Banget

Cara Mengurangi Penggunaan Gadget

Mumpung anak masih berusia belia, anak harus diajari sejak dini membatasiscreen timesecara bijak. Caranya...

1. Memberi Teladan

Orangtua bisa memberi contoh kepada anaknya dengan meletakkangadgetmaupun mematikan TV ketika di dalam rumah.

“Anak adalah spons. Anak menyerap lingkunganya. Anak mengikuti apa yang mereka lihat,” jelas Schwartz.

2. Tentukan Waktu

Memiliki waktu dan tempat yang ditentukan tanpascreen timemembantu anak untuk tidak membuang-buang waktunya.

"Saya pasti akan merekomendasikan tidak adascreentimesetidaknya satu jam sebelum tidur," tutur Schwartz.

3. Nonton Bareng

American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan orangtua untuk nonton bersama anaknya sesering mungkin.

Dengan cara tersebut, orangtua mampu mengajari buah hatinya tentang apa yang ia tonton baru saja.

“Terutama ketika Anda memiliki anak kecil sekitar usia dua tahun, ini tentang keterlibatan,” kata Schwartz.

“Anda berbicara, menjelaskan berbagai hal kepada anak, dan mencoba menonton acara tertentu bersama.”

“Jika Anda memiliki remaja maka menonton sebagai acara keluarga dan menjadikannya lebih sebagai waktu keluarga masih merupakan strategi yang bagus. ”

4. Tetapkan Batas

Menetapkan batasanscreen timebagi anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Karena, anak kemungkinan tidak patuh ataureweldan dapat mengganggu kehidupan orangtuanya.

5. Konsisten

Menjadi konsisten dan tegas sangat penting bagi orangtua. Alasannya, konsistensi adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan.

"Screen timebisa sangat berbahaya tetapi juga bisa sangat bermanfaat," kata Schwartz.

“Bagi anak untuk melakukan interaksi tersebut secaraonline,untuk melihat dan melihat teman dan berbicara dengan orang-orang, jelas bermanfaat.”

“Itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Ini benar-benar tentang menemukan keseimbangan dan bekerja dengan setiap anak untuk memastikan kami memenuhi kebutuhan secara khusus.”

Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul5 Cara Mengontrol Screen Time Anak agar Tak Kebanyakan Main Gadget

Baca Juga: Punya 4 Kamera Pendukung, HP Murah dari Samsung Ini Miliki Baterai 6000 mAh, Intip Spesifikasi Lengkap Galaxy F22 Berikut

(*)

Tag

Editor : Puspita Rahayu

Sumber Kompas.com