GridHype.ID - Bagi yang gemar bercocok tanam, tanaman ini bisa jadi alternatif selain tanaman hias.
Tanaman sayuran bisa jadi pilihan untuk ditanam di halaman rumah.
Salah satu tanaman sayuran yang bisa ditanam di halaman rumah adalah tanaman katuk (Sauropus androgynus).
Tanaman katuk mempunyai banyak potensi dan manfaat bagi kesehatan. Katuk mempunyai banyak kegunaan dan nyaris setiap bagiannya bisa digunakan.
Manfaat daun katuk antara lain untuk pewarna alami, menyembuhkan luka, mengatasi sembelit, mengobati frambusia, dan pelancar ASI.
Saat ini diketahui ada dua macam tanaman katuk, yaitu katuk merah yang masih banyak ditemui di hutan-hutan dan katuk hijau yang sekarang dibudidayakan banyak orang di halaman rumah.
Berikut cara menanam katuk di halaman rumah, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (14/12/2022).
1. Pemilihan bibit
Bibit atau tunas katuk dipilih dari tanaman katuk yang tidak cacat, segar, bebas hama, dan sehat.
Umur induk bibit atau tunas katuk kira-kira 6 sampai 12 bulan.
Siapkanlah polybag. Campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang dan tanah dengan proporsi 1 : 1 untuk media tanam.
Media tanam kemudian dimasukkan ke dalam polybag.
Sesuaikan dengan kebutuhan. Tancapkan satu hingga dua batang bibit atau tunas kantuk pada media tanam di polybag.
Bibit kemudian disiram dua kali sehari pada pagi dan siang hari sampai media tanam terlihat lembap.
2. Penanaman
Siapkanlah lahan, bersihkan lahan dari rumput atau gulma lainnya dan gemburkan dengan memakai cangkul.
Buatlah lubang persegi berukuran 30 x 30 x 30 cm. Lubang kemudian diberi pupuk kandang kering hingga sepertiga lubang tanam.
Bibit tanaman katuk dimasukkan pada lubang dan tutup dengan tanah.
Tanaman disiram dengan rutin selama dua bulan.
Penyiraman pada tanaman katuk mulai dikurangi sejak tanaman katuk berumur lebih dari dua bulan, sebab tanaman katuk dapat tumbuh di mana saja asalkan unsur haranya terpenuhi.
3. Penyulaman
Lakukan penyulaman saat tanaman katuk berumur tiga sampai empat minggu setelah tanam, gantilah tanaman katuk yang tumbuhnya tak sesuai harapan dengan bibit katuk yang baru.
4. Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan saat kelihatan terdapat gulma tumbuh di sekeliling tanaman ataupun di bagian lahan.
5. Penggemburan tanah
Penggemburan dilakukan di bagian sekeliling akar, namun hati-hati supaya tidak mengenai akar tanaman katuk.
Penggemburan tanah dilakukan guna mempermudah sistem aerasi dan sirkulassi oksigen di dalam tanah sehingga tanaman jadi lebih sehat.
6. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan cara teratur mempergunakan air yang bersih.
7. Pemupukan
Pemupukan menggunakan dua jenis pupuk, yakni pupuk cair dan pupuk padat.
Pupuk cair yang digunakan adalah dari hasil fermentasi air kencing atau kotoran ternak. Caranya dengan menyemprotkan pada akar-akar kantuk supaya meningkat kualitas panennya.
8. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang sering mengganggu tanaman katuk adalah wereng hitam, jamur, dan ulat hijau.
Apabila yang menyerang tanaman katuk tersebut berupa ulat hijau, maka kamu dapat mengatasinya dengan cara mengambil dan mematikannya secara manual dengan menggunakan tangan.
9. Panen
Panen daun katuk bisa dilakukan sesudah berumur 8 sampai 15 bulan setelah tanam, tergantung kualitas bibit, pH tanah, suhu dan sinar matahari.
(*)