GridHype.ID - Setelah sekian lama dilakukan penyelidikan dan investigasi, Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap kelanjutan dari kasus kematian empat anggota keluarga Kalideres.
Kombes Pol Hengki menjabarkan bahwa dalam kasus kematian misterius ini tidak ditemukan adanya peristiwa pidana.
"Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang tersebut,” kata Kombes Pol Hengki Haryadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
Lantaran hal tersebut, pihaknya memutuskan untuk menghentikan penyelidikan dari kasus kematian keluarga Kalideres ini.
"Ke depan kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya,” lanjut Hengki.
Sementara itu keempat jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga.
Dan pihak keluarga menyampaikan setelah selesai penyelidikan baru akan diadakan prosesi selanjutnya," tutur Hengki.
"Pesan dari keluarga, yang bersangkutan privasinya tidak mau digali," pungkasnya.
Alasan jenazah keluarga di Kalideres tak dikubur
Ketua Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumawardhani mengungkap alasan tak dimakamkannya empat anggota keluarga yang meninggal di Kalideres dalam konferensi pers di Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
Reni menjelaskan bahwa alasannya adalah karena faktor ekonomi.
Keempat mayat tersebut adalah Rudyanto Gunawan (71) selaku ayah, Renny Margaretha (68) selaku ibu, Dian Febbyana (42) selaku anak, dan Budiyanto Gunawan (68) selaku paman.
"Pasca-kematian, Ibu Renny ini tidak dimakamkan, karena kondisi keuangan juga menipis, dibutuhkan untuk hidup bagi yang tersisa di sini, adalah Budi dan Dian yang masih hidup," kata Reni dalam konferensi pers di Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
"Maka keberadaan mayat Rudy yang sudah meninggal sebelumnya, ini membuat Budi dan Dian sulit untuk kemudian bisa terbuka menghubungi dan meminta bantuan pada keluarga," jelas Reni.
Alasan lain juga dikarenakan Dian Febbyana meyakini jika ibunya, Renny, masih hidup.
"Tentunya ini juga menjadi pertanyaan. Lalu kami mendapatkan ada situasi pada anaknya, Mbak Dian, dalam betuk pathological grieving."
"Di mana Dian itu membangun satu keyakinan seolah-olah ibunya masih hidup."
"Oleh karena itu, jenazah Renny diperlakukan seperti layaknya orang yang masih hidup," lanjut Reni.
Alasan tersebut diperkuat dengan kondisi TKP yang sangat bersih, begitupun dengan kondisi jasad Renny.
"Dirawat, dibersihkan. Ini tampak seperti di TKP, alasnya itu masih sangat bersih dan hasil autopsi juga menunjukkan bahwa dia tampak seperti dirawat dan posisinya pun seperti tidur," ucap Reni.
Baca Juga: Aneka Tips Hari Ini, Cara Jitu Menghemat Tagihan Listrik Kulkas yang Biasanya Membengkak
(*)