GridHype.ID - Bacalah doa ini sebagai pengganti salat Subuh.
Ketika melaksanakan salat subuh, biasa dianjurkan membaca doa qunut di akhir rakaat usai i'tidal.
Hal ini disebabkan doa qunut punya keistimewaan luar biasa yang sayang jika tidak diamalkan.
Doa qunut sendiri memiliki cara baca berbeda bagi imam dan makmum.
Namun semuanya sama, hanya saja memiliki perbedaan dhomir yang bermakna diri sendiri dan jamak.
Doa apakah yang bisa dibaca sebagai pengganti doa qunut saat Sholat Subuh jika tidak hafal? Begini penjelasan Buya Yahya.
Menurutnya, doa qunut merupakan salah satu doa yang dibaca ketika Sholat Subuh.
Doa Qunut merupakan salah satu amalan yang dilakukan umat muslim sebagai tambahan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Qunut berasal dari bahasa Arab yang bermakna di antaranya berdiri lama, diam, selalu taat, tunduk, doa dan khusyuk.
Sedangkan secara istilah kunut adalah doa yang dibaca seorang muslim dalam sholat.
Ada sebagian umat muslim yang membaca doa qunut ketika sholat subuh dan ada pula yang tidak.
Selain itu, doa qunut juga dibaca saat sholat witir pada 10 hari terakhir bulan di bulan Ramadhan.
Doa Qunut juga terbagi menjadi Doa Qunut Nazilah dan Doa Qunut Subuh.
Doa Qunut Nazilah dibaca sebagai ikhtiar agar terhindar dari musibah.
Lantas, apakah bacaan doa yang bisa dipanjatkan saat sholat subuh sebagai pengganti doa qunut jika tidak hafal?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Terkait pembahasan mengenai doa pengganti qunut saat sholat subuh ini diawali dari pertanyaan berikut ini.
"Sholat Subuh doa qunutnya harus dibaca wajib atau tidak? Sedangkan saya belum hafal semuanya, mohon penjelasannya," tanya seorang jemaah.
Dijelaskan Buya Yahya jika doa qunut dalam sholat subuh itu adalah sunnah menurut Mazhab Imam Syafi'i.
"Bagi siapapun yang tidak bisa menghafal qunut, maka jangan sampai anda karena ikut mazhab Imam Syafi'i jangan sampai ketinggalan keutamaan qunut, terang Buya Yahya.
"Maka anda bisa membaca doa apa saja, barangkali anda takut diketahui tidak hafal ya jangan keras-keras deh, baca saja Robbana atina fiddunya hasanah, jadi anda tetep berdiri untuk qunut," jelasnya.
Berikut lafaz doanya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Buya Yahya menuturkan jika perlunya berpegang pada mazhab agar beribadah tidak penuh keragu-raguan dan istiqomah.
"Perlu kami sampaikan dan perlu kita berpegang dengan mazhab supaya kita tidak gampang terombang-ambing, biarpun setelah itu kita mandang mazhab lain adalah benar, kita ndak perlu menyalahkan, tapi berpegang dengan mazhab itu penting," tuturnya.
Ia juga mengingatkan jika selagi seorang muslim bermazhab Imam Syafi'i maka qunut adalah sunnah.
"Qunut adalah sunnah bukan wajib, tapi sangat dihimbau, maka dalam keadaan apapun hendaknya anda tetap qunut," terangnya.
Bahkan jika tidak hafal doa qunut, Buya Yahya pun memberikan amalan untuk membaca doa yang lain.
"Bahkan jika tidak hafal anda baca doa yang lain, doa apa saja, nama qunut artinya juga mengandung memohon, doa termasuk di antaranya adalah Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar," jelas Buya Yahya.
"Bahkan dia jadi imam pun nggak hafal doa qunut, hafalnya Rabbana atina ya sah-sah saja kok," tambahnya.
"Dan jamaah nggak usah protes saat tahu imamnya nggak hafal, tapi mendapatkan pahala sama, jadi jangan sampai ada yang meninggalkan qunut," tegas Buya Yahya.
Kemudian, Buya Yahya menjelaskan jika kita menjadi makmum di belakang orang yang tidak qunut misalnya berbeda mazhab yang tidak pakai qunut, maka beginilah solusinya.
"Maka disaat anda iktidal, anda baca qunut yang paling pendek, anda baca qunut singkat supaya anda tidak ketinggalan tapi anda secara pribadi qunut, dan ini tidak dianggap melanggar, karena apa? Anda tidak membuat kerjaan yang baru," terangnya.
"Pun anda iktidal setelah anda rukuk sholat subuh rakaat yang kedua samiallahulimanhamidah, imam baca robbana, anda juga baca dipercepat sedikit, anda doa qunut sesaat," sambungnya.
"Dimanapun anda berada mungkin anda dimudahkan untuk umroh Aamiin atau haji Aamiin, kemudian di sana kok tidak qunut, anda tetap qunut di belakangnya tapi sekiranya anda bisa ngejar," jelas Buya Yahya.
"Ini kesunnahan anda tetap dapet dan anda tidak berbeda tidak melanggar kepada sang imam qunutnya, tapi kalau ada imam tasyahud yang kedua nggak boleh ikut karena apa? Anda akan melanggar, imamnya berdiri kok kita tasyahud, tasyahud kan sunnah sama dengan sunnahnya qunut," tambahnya.
Sehingga dalam hal ini kalau qunut kita membaca di belakang imam, kalaupun imam tidak membaca kita membaca dipercepat,
"Yang nggak hafal tadi baca robbana atina fiddunya hasanah, oh nggak akan ketinggalan, nggak akan terlalu lama, bahkan imam belum sujud sudah selesai kok kita," tuturnya.
"Bahkan sami'allahulimanhamidah kita membaca cepat robbana dan seterusnya, kemudian setelah itu membaca doa qunut ringkas begitu ya," lanjutnya.
Buya Yahya pun menegaskan jika bermazhab itu penting supaya kita tidak gampang terombang-ambing.
Dan fanatik mazhab tanpa menjelekkan orang lain itu penting, karena fanatik sebagai orang awam harus berpegang kalau tidak gampang bingung nanti.
"Imam itu adalah orang-orang hebat, Imam Abu Hanifah, mazhab Hanafi disaat mengatakan tidak ada qunut dengan hujjah yang kuat, tapi tidak boleh saling mencaci," terangnya.
"Bahkan antara Abu Hanifah dan mazhab Syafi'i akrab sekali kok, ulama-ulama diskusi yang baik, yang ribut tuh kan yang kecil-kecil suka caci maki," tuturnya.
"Anda di Indonesia mazhab Imam Syafi'i maka anda baca qunut, kalau pun anda tidak hafal qunut, anda bisa baca doa yang lainnya doa apa saja khususnya doa robbana atina fiddunya hasanah sampai selesai," tukasnya.
Artikel ini telah tayang diSripoku.comdengan judul Doa Pengganti Qunut Sholat Subuh, Amalkan Bacaan Doa Ini Jika Tidak Hafal Jangan Sampai Dilewatkan
(*)