Salah Satu Mayat di Kalideres Meninggal Sejak Mei 2022, Pegawai Koperasi Syok Saat Urus Sertifikat yang Akan Digadaikan Pemilik Rumah

Rabu, 23 November 2022 | 08:00
Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres

Gridhype.id-Misteri kematian empat orang anggota keluarga di Kalideres semakin hari semakin terkuak.

Terbaru, muncul fakta bahwa salah satu dari empat orang tersebut, yaitu Margaretha Gunawan telah tewas sejak sebelum 13 Mei 2022 lalu.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa korban telah meninggal dunia sejak 6 bulan yang lalu sebelum akhirnya ditemukan tewas bersama anggota keluarga lainnya.

Hal tersebut terbongkar berdasarkan keterangan seorang pegawai koperasi simpan pinjam.

Pegawai koperasi simpan pinjam tersebut awalnya datang untuk mensurvei rumah karena salah satu penghuni bernama Budiyanti hendak menggadaikan setifikat tempat tinggal tersebut.

Pasalnya, Budiyanto sempat ingin menjual rumah tersebut melalui mediator jual beli namun tidak membuahkan hasil.

"Karena waktu itu sempat putus asa tidak ketemu siapa pembeli rumahnya, karena akan dijual seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini. Tetapi ditolak. Suruh pegang aja," demikian dilansir darikompas.com.

Pada 13 Mei 2022, mediator sempat bertemu dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam karena berniat menggadaikan sertifikat rumah tersebut.

Pegawai koperasi simpan pinjam yang diketahui bernama Hengki lantas mendatangi rumah tersebut bersama dengan mediator.

Anehnya, mereka justru mencium bau tidak sedap dari rumah tersebut.

Saat berada di lokasi, Hengki dan Mediator meminta untuk dipertemukan dengan Margaretha karena sertifikat rumah tersebut teracacat atas namanya.

"Begitu pintu kamar dibuka pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk lagi," ucap Hengki.

Baca Juga: Kepolisian Ungkap Penemuan Barang Bukti yang Bantah Penyebab Sekeluarga di Kalideres Meninggal Kelaparan

Pegawai tersebut kemudian bertemu dengan Dian dan kembali meminta untuk dipertemukan dengan Margaretha.

Namun, sata itu Dian menyebut bahwa ibunya sedang tidur, sehingga lampu kamar tidak dinyalakan.

"Ibunya lagi tidur tapi jangan hidupkan lampu, karena ibu saya sensitif terhadap cahayanya. Kata anak atas nama Dian yang juga meninggal di TKP,," kata Hengki.

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini dipegang-pegang ini agak gemuk, agak curiga," sambung dia.

Merasa curiga, pegawai tersebut lantas menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati bahwa Margaretha sudah menjadi mayat.

Dirinya kemudian langsung memutuskan pergi meninggalkan lokasi tersebut.

"Begitu dilihat langsung teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat. Itu Tanggal 13 Mei 2022. Kemudian langsung keluar yang bersangkutan didampingi lagi. Setelah melanjutkan proses gadai pinjam uang sejanak, langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar," pungkas Hengki.

Sebelumnya, penemuan terhadap empat mayat di Kalideres tersebut berawal dari aroma tidak sedap yang tercium oleh warga sekitar.

Alhasil, mereka berusaha membuka rumah tersebut hingga akhirnya mendapati mayat tergeletak di dalam.

Setelah melalui pemeriksaan awal, keempat mayat tersebut diduga meninggal dunia karena kelaparan.

Pasalnya, tidak ditemukan sisa makanan di lambung mereka.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan," kata Kombes Pasma dilansir dariserambinews.com.

Baca Juga: Akhirnya Polisi Temui Titik Terang, Ungkap Petunjuk Penting Terkait Kematian Keluarga di Kalideres

Akibatnya, otot keempat mayat tersebut juga ditemukan dalam keadaan mengecil.

"Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujarnya.

Perbedaan waktu kematian mereka memang telah terdeteksi oleh pihak berwajib lantaran proses pembusukan yang berbeda.

Namun sebelumnya tidak ada yang pernah menyangka bahwa salah satu di antara mereka telah meninggal sejak 6 bulan lalu.

Baca Juga: Mengenal Paham Apokaliptik yang Diduga Jadi Penyebab Tewasnya Keluarga di Kalideres, Begini Penjelasan Kriminolog

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, Serambinews.com

Baca Lainnya