GridHype.ID -Selebgram Denise Chariesta akhir-akhir ini tak ada hentinya membuat kehebohan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Denise Chariesta membuat pengakuan yang cukup mengejutkan.
Denise Chariesta mengaku sudah 4 tahun menjadi selingkuhan suami artis terkenal, yang diduga merupakan suami Ayu Dewi, Regi Datau.
Belum selesai soal kehebohannya itu, Denise Chariesta kini diisukan terinfeksi HIV.
Melansir dari Tribun-Medan.com, Denise Chariesta buka suara terkait dirinya disebut terinfeksi HIV.
Atas tudingan HIV tersebut, Denise Chariesta langsung menyinggung soal pria RD dan istrinya.
Diketahui Denise Chariesta lagi heboh dengan pengakuannya yang jadi selingkuhan sosok pria berinisial RD.
Namun, Denise Chariesta masih belum membongkar siapa sebenarnya pria yang dibilang beristri tersebut.
Sehingga muncul spekulasi publik bila sosok pria RD merupakan Regi Datau, tidak lain adalah suami dari Ayu Dewi.
Baca Juga: Makin Blak-blakan, Denise Chariesta Unggah Editan Foto Dirinya dengan Regi Datau
Denise Chariesta belum pernah memastikan siapa sebenarnya RD.
Belakangan RD kembali jadi bahan ocehan Denise Chariesta, ketika dirinya disebut terinfeksi HIV.
Informasi itu disampaikan Denise Chariesta melalui Instagram pribadinya, @denisechariesta91, Selasa (15/11/2022).
Melalui video singkat, Denise Chariesta menyebut dirinya telah disebut terinfeksi HIV.
Lantas, ia turut menyinggung sosok pria berinisial RD dan istrinya.
Ia menyebut jika dirinya benar mengidap HIV, RD dan istrinya turut terinfeksi.
Sebelumnya, Denise sempat membongkar kisah cinta terlarangnya dulu dengan suami artis, berinisial RD.
"Lagi heboh hari ini, katanya gue HIV. Tapi kalau gue HIV, berarti RD sudah pasti HIV juga lah," ucap Denise.
Lanjut, Denise mengajak RD dan istrinya untuk berobat atau memeriksakan diri ke dokter bersama-sama.
"Terus sudah gitu kalau RD HIV, berarti bininya juga. Ayo mari kita ke dokter bersama, bertiga kita berobat,"
"Kalau gue HIV, ya mereka berdua juga pasti HIV lah. Makanya, ayo dong kakak kita ke dokter bareng. Soalnya Denise dedek masih bokek nih," lanjutnya.
Pun ia menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke satu dokter yang sama.
"Kayaknya mesti ke dokternya bareng. Biar kita ke dokternya itu bisa patungan, satu dokter bayar bertiga,"
"Kalau misalkan ramai nih ye, berarti sudah pasti si RD dan bininya HIV juga," paparnya.
Melalui keterangan caption, Deniese menyebut saran berobat bersama supaya dapat menghemat biaya.
Pun ia meminta doa kepada pengikutnya supaya diberi kesembuhan.
"Kalo gue HIV , RD ama bini nya juga dong ud pasteeee .. yuk kita berobat bareng ber 3 kakakak .. biar hematt bayar Dokter nya.. doa in kita b3 GWS ya netizen," tulis Denise.
Lantas apa itu HIV?
Melansir dari Kompas.com, HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
Jika tidak segera diobati HIV dapat memengaruhi dan membunuh sel CD4 yang merupakan jenis sel kekebalan yang disebut sel T.
Seiring waktu, HIV yang telah membunuh lebih banyak sel CD4 menyebabkan tubuh lebih mungkin terkena berbagai jenis kondisi dan kanker.
HIV adalah kondisi seumur hidup yang hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menghilangkannya dari tubuh.
Penyebab
Berdasarkan Mayo Clinic via Kompas.com, HIV disebabkan oleh virus yang menyebar.
Perlu diketahui bahwa darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi harus masuk ke dalam tubuh kamu untuk terinfeksi HIV.
Hal Ini dapat terjadi dalam beberapa cara, yaitu:
- Melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi
- Berbagi perlengkapan obat IV seperti jarum dan alat suntik yang terkontaminasi
- Transfusi darah meskipun saat ini sudah jarang terjadi
- Selama kehamilan, persalinan atau menyusui.
Berdasarkan healthline, kamu dapat mencegah atau menurunkan risiko mengalami HIV/AIDS dengan cara berikut:
- Lakukan tes HIV dan infeksi menular seksual lainnya sebelum berhubungan seks
- Gunakan kondom
- Hindari berbagi jarum atau perlengkapan pribadi lainnya dengan orang lain
- Pertimbangkan profilaksis pasca pajanan (PEP) atau profilaksis pra pajanan (PrPP) untuk mengurangi risiko tertular HIV.
(*)