Terlalu Cinta pada Bayangannya Sendiri, Hidup Sosok Ini Berakhir Tragis dengan Kutukan yang Meliputinya

Senin, 07 November 2022 | 20:30
Heritage Image/Getty Image

Narcissus dan Echo (1903), interpretasi Pra-Raphael oleh John William Waterhouse, Walker Art Gallery.

Gridhype.id-Kisah pilu dari berbagai penjuru dunia nyatanya kerap membuat kita geleng-geleng kepala.

Siapa sangka, salah satu kisah pilu tersebut jugaterdapat dalam mitos Yunani.

Echo yang dikisahkan sebagai peri gunung nyatanya mengalami kisah pilu imbas kecintaannya kepada diri sendiri.

Eho merupakan sosok yang mendapat kutukan hingga tak mampu berbicara dengan sempurna.

Imbasnya, ia hanya bisa mengulangi kata-kata terakhir yang diucapkan kepadanya.

Suatu ketika, salah satu teman Echo yang bernama Artemis menjalin perselingkuhan dengan Zeus, Dewa Penguasa Yunani.

Hubungan cinta yang terlarang itu membuat keduanya membuat tempat rahasia di dalam hutan.

Sayangnya, kisah perselingkuhan tersebut justru terdengar ke telinga istri Zeus, Hera.

Hera yang diliputi kemurkaan lantas mencari keberadaan peri yang menggoda suaminya.

Sementara itu, Echo diberi tugas untuk menghibur dan mengalihkan perhatian Hera.

Echo rupanya menjadi peri yang tidak disukai oleh Hera, hingga akhirnya ia dituduh sebagai objek kasih sayang vulgar Zeus.

Hera lantas mengutuk Echo yang justru tidak terlibat sama sekali dalam perselingkuhan Zeus.

Baca Juga: Kemarin Seret Haters ke Polisi, Dewi Perssik Pecah Air Mata Tahu Oknum Penghinanya Alami Kecelakaan, Kondisinya Bikin Pilu

"Nona muda, celotehmu telah membuatmu masuk, dan kamu akan dihukum karenanya! Mulai saat ini, satu-satunya kata yang bisa kamu ucapkan adalah kata-kata yang pertama kali diucapkan orang lain kepadamu," kata marah Hera dilansir darinational geographic.

Suatu saat, Echo jatuh hati kepada seorang manusia bernama Narcissus yang tampan namun begitu sombong.

Echo jatuh cinta padanya, tetapi dia mengikuti anak laki-laki itu dan menunggunya berbicara lebih dulu karena kutukan itu. Narcissus melihat sekeliling untuk mencari teman-temannya, tidak tahu ke mana harus pergi, dan berteriak:

"Hei, siapa di sini?"

"Di Sini!" Balasan Echo keras.

Echo bersembunyi di sebuah gua di hutan tak tertembus yang menderita karena cinta Narcissus. Dia mulai kurus karena kelaparan tanpa makan dan tidur sampai tubuhnya layu seluruhnya menjadi debu, hanya menyisakan suaranya.

Narcissus nyatanya menolak cinta semua orang, hingga banyak bidadari dibuat tidak senang dengan harga dirinya.

Kali ini, dia memutuskan dia lebih baik mati sebelum membiarkan peri memilikinya dan mendorongnya pergi.

Akibat sikapNarcissus, ia justru mendapat hkuman dari Nemesis, Dewi Balas Dendam.

Dia membawanya ke kolam, di mana dia melihat bayangannya dan jatuh cinta padanya.

Dia menolak untuk meninggalkan bayangan dirinya sendiri dan, seperti Echo, dia mati kelaparan, tetapi sebelum itu terjadi, dia berteriak: "Selamat tinggal, anak tersayang, sia-sia." Suara gema mengulangi ratapan dari gua, Narcissusakhirnya mati.

Kematian Echo danNarcissus menjadi pertanda bahwa mencintai diri secara berlihan adalah hal yang menghunus kehidupan.

Baca Juga: Terlupakan, Pilu Nasib Krikalev Berbulan-bulan Terdampar di Luar Angkasa, Bisa Kembali ke BumiUsai Hal Ini Terjadi

Dalam mitos, air bertindak sebagai cermin, mencerminkan keadaan pikiran Narcissus dan apa yang terjadi di sekitarnya. Ini menjadi tenang, kemudian menjadi berawan, dan akhirnya menghilang.

Echo dan Narcissus keduanya meninggal karena cinta yang tidak terpenuhi. Mereka menjadi terobsesi dengan cinta mereka, bahwa mereka berhenti mengurus diri mereka sendiri dan harus mati.

Kematian dan transformasi Narcissus menunjukkan bahaya cinta diri yang berlebihan yang juga bisa menjadi obsesif diri dan disebut narsisme.

Baca Juga: Jovi Adhiguna Nyaris Datangi Itaewon Halloween Namun Gagal Lantaran Hal Ini, Sang Selebgram: Puji Tuhan

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber national geographic