Dicuri hingga Disimpan dakam Toples, Berikut Perjalanan Panjang Otak Albert Einstein Setelah Kematiannya

Rabu, 02 November 2022 | 11:30
Viva!

Albert Einstein

Gridhype.id-Albert Einsteinselama ini dikenal luas oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia sebagai manusia terpandai.

KejeniusanAlbert Einsteintentunya menjadi hal yang sangat didambakan oleh banyak orang.

Tidak heran jika banyak yang bertanya-tanya soal otakAlbert Einsteindan segala isinya yang menakjubkan.

Namun siapa sangka, kejeniusan yang dimilikiAlbert Einsteinjustru mengundang kisah pilu bahkan setelah dirinya meninggal dunia.

Bagaimana tidak, kematianAlbert Einsteinjustru seolah menjadi kabar bahagia bagi sejumlah pihak yang merasa penasaran dengan isi otaknya.

Bahkan, beberapa jam setelah kematianAlbert Einsteinpada 18 April 1955, otopsi dilakukan oleh seorang dokter yang justru melakukan pencurian terhadap otak Einstein.

Putra Einstein yang awalnya merasa marah justru akhirnya mengizinkan sang dokter bernama Thomas Harvey untukmemberikan otak ayahnya guna kepentingan penelitian.

Para peneliti saat itu diketahui bakal mempelajari penyebab kejeniusanAlbert Einsteinyang diduga karena perbedaan struktur otak.

Tidak singkat, penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade justru mengungkap berbagai hasil yang cukup kontroversial.

MeninggalnyaAlbert Einsteinmemunculkan beragam kisah mengerikan lantaran rasa penasaran banyak orang.

Kala itu,Albert Einsteinyang meninggal akibat aorta pecah lantas mendapatkan penanganan tidak terduga.

Bagaimana tidak, otak sang jenius itu langsung dikeluarkan dari tubuhnya.

Baca Juga: Jovi Adhiguna Nyaris Datangi Itaewon Halloween Namun Gagal Lantaran Hal Ini, Sang Selebgram: Puji Tuhan

Bukan hanya otak sebagai sumber kepandaian, mataAlbert Einsteinjuga berhasil diambil dan diberikan kepada dokter mata Einstein.

Adapun sisa tubuhAlbert Einsteindikremasi diTrenton, New Jersey, pada tanggal 20 April.

HansAlbert Einstein yang tak lain adalahAlbert Einsteinmempersilakan para peneliti untuk mempelajari otak ayahnya dengan syarat tertentu.

Hans meminta agar hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka.

Dalam proses penelitian yang dilakukan Harvey, ditemukan beberapa fakta soal bobot otakAlbert Einsteinyang lebih ringan dibanding rata-rata pria seusianya.

Namun sayangnya, Harvey justru mengiris otak tersebut menjadi 240 bagian dan menugaskan orang untuk melukisnya.

YouTube
YouTube

Otak Albert Einstein

Ia bersikeras bahwa hal tersebut dilakukan atas dasar penelitian untuk menguak fakta ilmiah.

Beriringan dengan hal itu, Harvey justru membagikan potongan-potongan itu kepada peneliti yang penasaran.

Bukan hanya itu, Angkatan Daat Amerika Serikat bahkan bisa menerima potongan otak tersebut dari ahli patologi yang cerdik.

Begitu terobsesi dengan otakAlbert Einstein,Harvey nyatanya harus kehilangan pekerjaan, lisenssi medis, hingga pernikahannya.

Dilansir dari intisari.id, dia pindah ke Wichitadan mengejutkan seorang jurnalis pada tahun 1978, Harvey telah menyimpan otaknya di dalam kotak sari buah apel di bawah pendingin bir.

Studi pertama mengenai otakAlbert Einsteinini terbit pada tahun 1985 dengan hasil yang mengundang kontroversi.

Baca Juga: Hidupnya Berakhir Tragis, Hulk Asal Brasil Ini Suntikkan Bahan Berbahaya Demi Tubuh Kekarnya yang Jadi Sumber Ketenaran

Diterbitkan diExperimental Neurologypada tahun 1985, studi pertama tentang otak Albert Einstein yang dicuri mengungkapkan bahwa otak itu memang tampak berbeda secara fisik dari otak rata-rata.

Diketahui bahwaAlbert Einsteinmemiliki jumlah sel glial di atas rata-rata yang menjaga neuron otak teroksigenisasi dan tetap aktif.

Studi lanjutan yang dilakukan olehUniversity of Alabama di Birmingham pada tahun 1996 menegaskan bahwa neuron-neuron ini juga lebih padat daripada biasanya dan dengan demikian memungkinkan pemrosesan informasi yang lebih cepat.

Tiga tahun setelah munculnya hasil tersebut, dilakukan studi ketiga dari foto yang diambil Harvey.

Hasilnya menyebut bahwalobulus parietal inferior Einstein lebih lebar dari rata-rata dan membuatnya menjadi pemikir yang lebih visual.

Perjalanan panjang penelitian otakAlbert Einsteinnyatanya masih berlanjut hingga tahun 2012 lalu.

Studi tersebut mengklaim bahwa otakAlbert Einsteinmemilikitonjolan ekstra di lobus frontal tengahnya, area yang terkait dengan pembuatan rencana dan memori.

Obsesi Harvey terhadap otakAlbert Einsteinnyatanya dibawa hingga akhir hayatnya.

Sebelum meninggal pada 2007, Harvey menyumbangkan sisa otakAlbert EinsteinkeNational Museum of Health and Medicine, Museum Mutter Philadelphia juga memiliki sampelnya sendiri yang dipamerkan hingga hari ini.

Baca Juga: Siap Cerai dari Reza Arap, Wendy Walters Ungkap Kisah Pilu Sampai Trauma Diselingkuhi, Ayahnya Hamili Babysitter dan Bikin Ibunya Murka

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya