GridHype.ID - Sebagian besar dari masyarakat kita masih mempercayai hal-hal gaib.
Apalagi jika dalam persaingan dengan melakukan hal yang diluar hal wajar yakni dikirimi santet.
Dalam keadaan semacam ini, kasus-kasus yang kerap kita temui di masyarakat ialah santet.
Dengan mengirim santet pada seorang musuh atau pesaing, seseorang bakal membuat pesaing atau musuh tersebut jatuh sakit, dan bahkan bisa meninggal.
Kejahatan yang bersumber dari perilaku iblis semacam itu hanya punya satu tujuan
Salah satunya yakni memuaskan nafsu untuk membuat orang yang dibencinya menderita.
Santet juga diyakini dialami oleh seorang wanita yang baru saja menikah ini.
Mengutip TribunStyle dari mStar pada Kamis, 29 September 2022, Nur tak pernah menyangka dirinya dan suami menjadi korban santet.
Meski kejadian tersebut sudah terjadi enam tahun lalu, namun masih segar diingatan Nur betapa merananya momen itu.Kala itu Nur dan suami baru menikah.
Setelah akad nikah, Nur merasa tidak enak badan, pikirannya juga kacau.
"Semuanya dimulai pada September 2016. Beberapa jam sebelum pernikahan disetujui, saya mulai merasa tidak enak badan.
Setelah akad nikah, kami istirahat di kamar karena masing-masing lelah. Selain itu, besok juga ada upacara pernikahan.
Suami saya sudah tidur tapi saya tidak enak badan, tubuh saya gemetar. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam, saya memikirkan berbagai hal.
Saat itu saya merasa menyesal menikah dan sebagainya. Padahal sebelumnya ketika saya sedang mempersiapkan, saya seperti wanita lain yang bahagia menikah," ujar Nur.
Kondisi tak enak badan masih dirasakan Nur hingga dua hari setelah akad.
Suami Nur ternyata juga merasakan hal tersebut.
Nur turut merasa asing dengan sang suami, padahal merasa tidak sedang bertengkar.
"Dua hari setelah akad, saya masih merasa seperti itu. Saya bilang ke suami saya, dia ternyata juga merasakan hal yang sama.
Saya merasa kami tidak dekat. Kami tidak bertengkar tapi kami tidak bisa dekat karena panasnya seperti magnet yang menolak.
Meskipun kami sudah saling kenal selama hampir satu tahun sebelum menikah, tetapi ketika kami menjadi suami istri, itu seperti orang asing," jelas Nur.
Tiga minggu setelah menikah, situasi masih sama.
Nur dan suami merasa hubungan mereka tak seperti pasangan lain.
Suami kemudian minta bantuan ibu dan ayah.
"Suami saya bilang kita harus cari jalan. Dia panggil ayah dan ibu mertua saya. Kami kembali ke desa.Mertua saya mengundang ustaz untuk melihat dan mengobati kami," ujarnya.
Ikhtiar tersebut membuahkan hasil.Dua minggu setelah bertemu ustaz, hubungan Nur dan suami membaik.
Mereka juga makin getol salat dan memperbanyak ibadah sesuai anjuran.
"Ustaz bilang ada gangguan, ada orang yang tidak senang. Dia tidak memberi tahu siapa dan kami tidak ingin tahu siapa karena kami ingin fokus pengobatan," beber Nur.
Di tengah usaha bebas dari gangguan, Nur hamil.
Namun ternyata ujian yang didapatnya kembali menghampiri.
"Lima bulan kemudian saya hamil. Tak disangka, kami dites untuk kedua kalinya.
Awalnya saya bermimpi seseorang menikam saya dari belakang, rasanya seperti nyata. Saya dalam suasana hati yang buruk begitu saya bangun.
Selain itu saya mengalami sakit di belakang pinggang sebelah kanan sampai saya pergi ke rumah sakit karena khawatir.
Saya juga muntah darah dua kali. Alhamdulillah tidak ada yang serius dan kehamilan baik-baik saja," kenang Nur.
Setelah Nur, giliran suaminya yang mengalami gangguan. Suami Nur merasakan sakit misterius di tangan kanan.
"Dia merasa sakit dan gatal. Kulitnya terlihat merah dengan bintik-bintik tetapi tidak terlihat.
Hari demi hari kulit lengannya dengan bintik-bintik merah berubah menjadi gelap dan besar.
Kami berdua sepakat untuk pergi ke rumah sakit. Saya membungkuk di jalan karena sakit punggung tapi ketika dokter periksa, tidak ada apa-apa," tutur Nur.
Suami Nur dirawat di rumah sakit selama tiga hari.Hasil tes darah menunjukkan tidak ada masalah apa-apa.
Dokter bahkan tidak tahu penyebab tangan suami Nur gelap.
Setelah keluar RS, Nur dan suami memutuskan kembali ke desa untuk bertemu ustaz.
Dengan izin Allah SWT, sebulan setelah pengobatan, Nur tidak lagi merasakan sakit di pinggang.
Nur dan suami terbebas dari santet
Tangan suami Nur juga pulih dan warna kulit berangsur kembali ke warna asli.
"Setelah saya melahirkan anak pertama saya dengan selamat, suami saya harus mengabdi di selatan negara. Kami pindah dari Selangor ke selatan, seperti memulai babak baru kehidupan di negara lain.
Alhamdulillah setelah kejadian itu, pernikahan kami masih panjang. Sekarang kami dikaruniai dua anak.
Saya hanya ingin berbagi cerita di TikTok, sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada pasangan yang melewati ujian yang sama.
Pesannya jangan menyerah. Semua pasangan punya ujian. Ada yang dites di lima tahun pertama, ada pula yang langsung diuji setelah menikah.
Kuncinya jangan ikut marah, selalu bicara untuk cari solusi dan berpikiran positif," pungkasnya.
(*)