Sering Dikira Sama, Simak Perbedaan Kompor Listrik dan Kompor Induksi, Mana yang Paling Cocok untuk Makanan Indonesia?

Senin, 26 September 2022 | 16:45
https://www.freepik.com/free-photo/person-mixing-sauce-pan-stove_2360034.htm#query=electric%20stove&

Perbedaan kompor induksi dan kompor listrik.

GridHype.ID - Wacana soal kompor gas ke kompor listrik dan induksi makin tengah ramai dibicarakan.

Topik soal kompor listrik dan kompor induksipun menjadi trending.

Para pemegang kekuasaan beralasan jika pengalihan kompor gas ke kompor listrik dinilai lebih aman, lebih bersih, dan lebih hemat.

Jika kamu ingin membeli kompor baru, kamu dapat mempertimbangkan untuk memilih kompor induksi maupun kompor listrik.

Keduanya adalah pilihan yang bagus untuk penggunaan di rumah.

Akan tetapi, penting untuk memahami perbedaan kompor listrik dan kompor induksi, serta mana yang paling cocok untuk makanan tertentu yang paling sering kamu masak.

Dikutip dari Cnet, Rabu (21/9/2022), berikut perbedaan kompor listrik dan kompor induksi, beserta kelebihan dan kekurangannya.

Mekanisme induksi dan panas listrik

Kompor listrik dan kompor induksi menghasilkan hasil yang sama, namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal menghasilkan panas untuk memasak.

Kompor listrik menggunakan sumber panas terpusat.

Di bawah permukaan kompor, yang mungkin terbuat dari kaca atau keramik, terdapat gulungan logam yang dipanaskan dengan arus listrik.

Baca Juga: Aneka Tips Kecantikan, Gak Perlu Skincare Mahal, Ternyata Begini Cara Mudah Kecilkan Pori-pori Wajah

Saat kumparan menjadi panas, maka akan mulai bersinar dan mentransfer panas ke permukaan melalui energi inframerah.

Energi itu memanaskan seluruh permukaan kompor untuk menghasilkan panas yang merata saat kamu memasak.

Setelah kamu meletakkan panci atau wajan di permukaan, panas dipindahkan ke peralatan masak, dan kemudian ke makanan di dalamnya.

Proses ini dikenal sebagai konduksi termal.

Kompor induksi juga kompor listrik, tetapi memanaskan makanan dengan cara yang sama sekali berbeda.

Kompor induksi menggunakan kumparan tembaga, yang menciptakan arus magnet dengan panci atau wajan di atas permukaannya.

Alih-alih meneruskan panas dari permukaan ke peralatan masak ke makanan, kompor induksi memanaskan peralatan masak secara langsung.

Hasilnya adalah panci atau wajan yang dipanaskan secara merata dan lebih sedikit energi panas yang hilang di sepanjang jalan.

Kompor induksi

Memasak dengan kompor induksi memiliki banyak manfaat.

Yang utama adalah kenyataan bahwa kompor ini membutuhkan energi yang jauh lebih sedikit untuk memanaskan.

Baca Juga: Aneka Tips Harian, Jangan Sampai Nyesel! Semut yang Mengganggu Rumahmu Bisa Lenyap Seketika, Kulit Buah Ini Jadi Kuncinya

Karena kompor induksi mentransfer panas langsung ke peralatan masak, maka lebih sedikit energi yang hilang melalui proses memasak.

Menurut beberapa perkiraan, kompor induksi mampu mengirimkan sebanyak 90 persen energi elektromagnetik yang dihasilkan ke makanan di dalam panci, dibandingkan dengan hanya 38 persen energi yang dihasilkan dalam kompor gas.

Manfaat kompor induksi yang lain adalah waktu memasak yang cepat.

Kompor induksi dapat merebus air dalam waktu sekitar setengah waktu yang dibutuhkan gas untuk melakukannya, misalnya.

Panas yang lebih cepat dan lebih efisien berarti makanan akan siap disajikan lebih cepat.

Karena cara kompor induksi mentransfer panas, permukaannya tidak menjadi panas. Itu berarti jika kamu menyentuhnya, kamu tidak perlu khawatir.

Jika makanan tumpah saat memasak, kamu tidak perlu mengikisnya setelah selesai, karena tidak akan matang di atas kompor.

Itu lebih aman, dan itu membuat pembersihan menjadi mudah.

Jika ada kelemahan pada kompor induksi, itu adalah harganya.

Baca Juga: Persiapan Pernikahan Kaesang Pangarep Dibocorkan Kahiyang Ayu Lewat Foto Ini, Adik Gibran: Tegang

Harga kompor induksi biasanya lebih mahal.

Jika kamu memiliki anggaran terbatas, mungkin sulit untuk menemukan kompor induksi dengan ukuran yang kamu inginkan dan sesuai dengan harga yang cocok untuk kantong.

Selain itu, kompor induksi memerlukan jenis panci dan wajan tertentu untuk digunakan.

Kompor induksi hanya bekerja dengan peralatan masak yang terbuat dari bahan feromagnetik.

Secara khusus, itu berarti panci atau wajan stainless steel, besi cor, dan baja karbon.

Panci dan wajan yang terbuat dari aluminium dan tembaga tidak cocok.

Namun yang membingungkan, beberapa peralatan masak menggunakan kombinasi bahan dalam konstruksinya, sehingga status induksinya tidak selalu jelas.

Untuk mengetahui dengan pasti, lakukan tes magnet pada panci.

Jika magnetnya menempel, kamu siap memasak dengan panci itu di kompor induksi.

Baca Juga: Makin Panas, Nikita Mirzani Koar-koar Tantang Najwa Shihab untuk Bertemu Langsung dengannya, Unggahan Nana Ini Langsung Banjir Dukungan Netizen

Jika tidak, maka kamu mungkin harus mengganti panci.

Lebih buruk lagi, kamu mungkin harus mengganti semua peralatan masak sebelum menggunakan kompor induksi.

Kompor listrik

Kesederhanaan dan keandalan adalah salah satu nilai jual utama kompor listrik, dan pemasangannya juga mudah dan langsung.

Kompor listrik umum dan fungsional, jadi tidak ada trik khusus untuk belajar menggunakannya.

Manfaat kompor listrik yang lain adalah kemampuannya untuk memanfaatkan sisa panas.

Kamu mungkin memperhatikan bahwa kompor tetap hangat bahkan setelah kamu mematikannya.

Kamu dapat menggunakan ini untuk membantu menjaga makanan tetap hangat, atau menggunakan menit-menit terakhir dari kelebihan panas untuk menyelesaikan proses memasak sebelum menyajikan hidanganmu.

Ada pula kelemahan kompor listrik. Panas sisa dapat menyebabkan situasi yang tidak menguntungkan jika kamu meletakkan tangan di permukaan atau menumpahkan sesuatu di atasnya saat masih hangat.

Kompor listrik juga membutuhkan waktu lebih lama untuk memanas, dan kumparan terkadang dapat memberikan panas yang tidak merata atau membuang banyak energi jika kamu menggunakan panci yang lebih kecil dari permukaan yang dipanaskan.

Baca Juga: Awas! Mulai Sekarang Stop Minum Air Setelah Makan Buah Semangka, Efeknya Ngeri Banget

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : CNET, Kompas

Baca Lainnya