GridHype.ID -Bukan Nikita Mirzani namanya kalau tak mengundang sensasi.
Belum lama ini, Nikita Mirzani mengaku bakal membongkar sosok dibalik Bjorka sebenarnya.
Seperti diketahui, Bjorka merupakan seorang hacker yang kini namanya tengahjadi perbincangan di media sosial.
Melansir dari GridFame.ID, nama Bjorka menjadi viral usai dirinyaberani membongkar identitas beberapa sosok di pemerintahan hingga beberapa kasus yang ramai di Indonesia.
Ia juga mendadak berani membongkar borok dari Ferdy Sambo.
Ramainya sosok Bjorka membuat banyak netizen bertanya-tanya siapa sosok dibaliknya tersebut.
Pemerintah sendiri tengah mengejar dan berusaha mencari-cari sosok Bjorka ini.
Mereka nampaknya ingin menangkap Bjorka.
Nikita Mirzani pun juga memberikan ancaman ke Bjorka.
Dimana ia mengatakan bakal membongkar identitas Bjorka.
Menanggapi soal ancaman itu, Bjorka memberi tanggapan.
Ia memberikan balasan menohok ke Nikita Mirzani.
Balasan Bjorka tersebut diunggah oleh akun TikTok @squadbjorka_.
Dalam tulisannya, Bjorka seakan tak takut kalau identitasnya mau dibongkar oleh Nikita Mirzani.
"hello madam, i don't have much time to serve you because you are just looking for a good name to cover up your bad past (hallo madam, saya tidak punya banyak waktu meladeni kamu, Karena kamu hanya terlihat baik untuk menutupi masa lalumu yang buruk)" tulisnya.
Sontak unggahan itu pun langsung ramai komentar netizen.
"kasus sambo dia ga muncul, pas hackher bjorka mau dbongkar," @hus***.
"Si madam job lagi sepi jangan heran ya," 2yog***.
"Slah pilih lawan nyai," @tra****.
"Nyai wkt kasus sambo kok gak muncul sih," @me***.
Melansir dari GridFame.id sebelumnya, Nikita Mirzani mencemooh hasil kerja sang hacker.
"Bjorka elo hacker apa tukang ngarang sih. Bikin heboh 1 Indonesia tapi data2 ngambil dari kelurahan sama di Google plus di kasih bumbu2 bohong sama ngarang,"
"Plus ada yang dikurang-kurangin dan di tambahin. Haduuuuh," tulis Niki melalui Instagaram Story-nya, @nikiramirzanimawardi_172, Kamis (15/9/2022).
Niki, sapaan akrabnya, berujar tak sulit menemukan data pribadinya.
Apalagi ia seorang artis yang datanya bisa diketahui dari Wikipedia dan Google+.
"Namanya artis apalagi pejabat Indonesia semua datanya ada di Wikipedia dan Google plus di Pak RT, kelurahan, kecamatan, dan juga ada di arsip sekolah jaman dulu kala."
"Bjorka PASTI kebanyakan ngelem aibon ni makanya rada2 sangklek otaknya," tutup Niki.
Niki lantas meminta Bjorka untuk belajar lagi agar kelar menjadi hacker handal.
Ia lantas menyaraka hacker Bjorka untuk belajar lagi.
"Coba belajar lagi yang jauhb sana. Kalau kurang biaya bilang sama saya nanti saya biayain sampai jadi hacker top Indonesia."
"Kalau udah smart tolong jaga negara ini dari hacker luar negeri plus luar angkasa. Nyebarin NIK KTP kok bangga wkwkwk ngakak gue tuh pagi-pagi," tambahnya.
Ia pun meminta Bjorka untuk menunggunya bakal membongkar identitas asli sang hacker.
"Tunggu saya yang bongkar identitas kamu yah," tulis Niki.
Pakar Teknologi Informatika Sebut Bongkar Identitas Bjorka Dimungkinkan, tapi Bakal Sulit Amankan
Melansir dari Kompas.tv, melacak keberadaan Bjorka, hacker atau peretas yang membocorkan data pribadi sejumlah pejabat disebut akan sulit dilakukan.
Hal ini diungkapkan pakar Teknologi Informatika Heru Sutadi.
Heru mengatakan, jika Bjorka ternyata bukan warga negara Indonesia (WNI) dan berada di luar negeri, pemerintah dipastikan akan mengalami kesulitan mengamankan sang hacker.
"Tantangannya yang pertama, tentu data apa yang bocor, kemudian kita perlu menjejak secara scientific, di mana Bjorka, apakah Bjorka ini peretas atau mungkin juga sebagai mediator saja untuk berjualan," tutur Heru dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Kamis (15/9/2022).
"Jadi memang kalau Bjorka bisa dikenali, bisa diamankan, ini menjadi langkah awal untuk bagaimana mengamankan data masyarakat," imbuhnya.
Menurut Heru, membongkar identitas Bjorka mungkin dilakukan.
Namun, berkaca dari pengalaman kasus-kasus sebelumnya, ia menyebut pemerintah akan kesulitan mengamankan Bjorka jika ternyata yang bersangkutan bukan WNI dan tidak tinggal di Indonesia.
"Dibongkar, bisa saja. Tapi kan persoalannya ketika Bjorka itu tidak tinggal di Indonesia dan bukan warga negara Indonesia," ujarnya.
"Dari beberapa kasus yang pernah terjadi, itu kita kesulitan untuk menangkap orang-orang memang sudah bukan warga negara Indonesia, atau bukan warga negara Indonesia dan tidak tinggal di Indonesia," lanjutnya.
Demi membongkar siapa Bjorka, pemerintah membentuk Satgas Perlindungan Data yang terdiri dari Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Sebelum membongkar data penjabat, Bjorka juga membobol data masyarakat dari sejumlah lembaga di Indonesia dan dijual di forum Breached.
Dalam perjalanannya, Bjorka lantas terlihat seperti mendapat dukungan dari masyarakat yang senang dengan bocornya data sejumlah pejabat.
Motif Finansial
Heru menyebut, motif utama Bjorka adalah mendapatkan uang dengan menjual data.
Namun, karena masyarakat putus asa dengan kebocoran data, mereka berubah mendukung apa yang dilakukan Bjorka, membocorkan data pejabat yang dikenal publik.
"Motif utamanya adalah finansial, artinya bahwa dia menjual data tersebut untuk mendapatkan uang," kata Heru.
"Di sisi lain juga, masyarakat Indonesia seperti menokohkan Bjorka karena tidak bisa berbuat apa-apa, datanya bocor, sehingga masyarakat senang Bjorka membocorkan (data pejabat)," imbuhnya.
"Tapi kalau saya melihat, selain isu-isu finansial, itu merupakan isu-isu yang didorong masyarakat untuk seolah-olah bisa membuka data pejabat publik atau tokoh-tokoh yang dikenal atau kontroversial di mata masyarakat," jelasnya.
Kini, Satgas Perlindungan Data yang dibentuk pun punya sejumlah tugas yang harus diselesaikan guna membongkar siapa Bjorka sebenarnya.
(*)