Gridhype.id-Presiden sebagai orang nomor satu di sebuah negara tentu mendapat pengawalan ketat.
Hal tersebut sudah menjadi salah satu prosedur yang harus dilakukan demi mendapatkan keamaan dari risiko bahaya.
Tak heran jika seorang presiden kerap dikelilingi oleh sejumlah ajudan maupun paspampres.
Tak hanya melakukan penjagaan, sejumlah ajudan presiden Indonesia ternyata juga melakukan hal tak terduga.
Bagaimana tidak, ajudan presiden memang dituntut sigap dalam segala kondisi yang terjadi.
Fenomena pinjam 'pinjam punggung' menjadi salah satu hal yang kerap dilakukan oleh ajudan sederet presiden Indonesia.
Hal tersebut juga tampak beberapa tahun lalu ketika Presiden Joko Widodo tengah meninjau Pasar Sukowati di Bali.
Lengkap dengan penjagaan ketat, siapa sangka Presiden Joko Widodo justru didatangi oleh seorang lelaki yang ingin meminta tanda tangan.
Sontak saja, lelaki tersebut justru dicegah oleh ajudan yang bertugas.
Namun siapa sangka, Jokowi yang tak lain adalah orang nomor satu di Indonesia ini mempersilakan lelaki tersebut untuk mendekat.
Momen tersebut disampaikan oleh Agus Suparto yang merupakan fotografer pribadi Joko Widodo.
"Bapak itu bilang ke Pak Jokowi, 'Pak, minta tanda tangan'," ujar Agus menceritakan kembali peristiwa itu.
Ajudan yang kala itu mengenaka pakaian serba hitam lantas mempersilakan lelaki tersebut untuk mendekat.
Agus lantas menjelaskan bagaimana dirinya melihat Presiden Jokowi kebingungan untuk membubuhkan tanda tangan.
"Tiba-tiba, asisten ajudan (Ajun Komisaris (Pol) Syarif Muhammad Fitriansyah) maju ke hadapan Bapak (Presiden).
Dia balik badan, lalu membungkuk. Punggungnya dikasih ke Pak Jokowi sebagai alas tanda tangan," ujar Agus.
Siapa sangka, aksi 'pinjam punggung' tersebut diapresiasi Jokowi lewat senyuman.
Tak hanya itu, aksi unik yang dilakukan oleh ajudan presiden juga pernah terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bahkan,mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengunggah foto di akun facebooknya pada 2013.
Saat itu SBY menandatangani dokumen di atas punggung ajudannya terkait Film FITNA yang itu dianggap melecehkan umat Islam.
Bukan hanya kedua presibden tersebut, momen serupa juga pernah terjadi pada saat pemerintaan Soeharto.
Bahkan, momen yang terjadi sekitar tahun 1970an itu terabadikan dengan apik di Museum Purna Bhakti Pertiwi.
Baca Juga: Paspampres Jadi Sorotan Usai Kena Amuk Gibran, Intip Kisaran Gaji Pasukan Pengamanan Presiden
(*)