Gridhype.id-Rekonstruksi kematian Brigadir J yang digelar hari ini, Selasa (30/8/2022) rupanya menuai kekecewaan dari pihak korban.
Dilaksanakan di rumah dinas Ferdy Sambo bertempat di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pengacara keluarga Brigadir J mengaku kecewa usai tak diperbolehkan melihat proses tersebut.
Ia menjelaskan bahwa seharusnya pihaknya boleh menyaksikan proses rekonstruksi sebagai wujud trasparansi.
"Harusnya boleh liat untuk transparansi," jelas Kamaruddin Simanjuntak dilansir darikompas.tv.
"Karena kan kita pengacara korban, harusnya boleh lihat apakah itu betul atau tidak," tambahnya.
Tak diizinkan melihat proses rekonstruksi kematian Brigadir J, ia menyebut bakal melakukan pelaporan kepada presiden atau jajarannya.
"Saya akan berbicara dengan presiden dan atau oleh salah satu menkonya, saya akan bicarakan ini rencana dalam minggu ini," tambahnya memberikan penjelasan.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya menekankan kembali soal transparansi yang selama ini dibicarakan.
"Kan kalau kita mau bicara prespektif keadilan kan keadilan korban," ujarnya.
"Terus kami ini kan pengacara korban, masa kaya begini?" ucapnya kecewa.
Perihal transparansi, pakar hukum menjelaskan bahwa rekonstruksi dilakukan untuk membantu dan meyakinkan jaksa penuntut umum untuk membuat dakwa.
"Rekonstruksi hanya membantu menjelaskan kepada jaksa penuntut umum, meyakinkan jasa penuntut umum untuk membuat dakwa," jelasnya.
Proses rekonstruksi ini digelar dengan melibatkan lima tersangka, yaituFerdy Sambo,Bharada E,Bripka RR, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawati.
Rekonstruksi yang diketahui berlangsung mulai pukul 10.00 WIB ini juga menghadirkan beberapa pihak eksternal.
Rekonstruksi yang diketahui berlangsung mulai pukul 10.00 WIB ini juga menghadirkan beberapa pihak eksternal.
Beberapa pihak tersebutadalah JPU, Kompolnas, dan Komnas HAM.
(*)