GridHype.ID - Setiap benak manusia pasti menerka-nerka siapa yang bakal menjadi jodoh kita.
Jodoh memang sebuah misteri dan rahasia dari Sang Khalik.
Hanya Tuhan yang mengetahui dan menentukan jodoh untuk setiap hamba-Nya.
Nah, bagi yang masih khawatir terkait jodoh, bisa datang ke pasar yang berada di negara India.
Bagaimana tidak, pasar ini ternyata memperjualbelikan pasangan.
Nah, lazimnya pasar merupakan tempat untuk memperjualbelikan kebutuhan pokok atau barang tertentu.
Pasar yang berada di India ini 'menjual' calon suami.
Dengan sejarah berdirinya yang telah mencapai sekitar 700 tahun, Saurath Mela atau Sabhagachhi adalah pasar suami yang diadakan di Bihar, India selama sembilan hari.
Melansir dari Suar.ID, setiap tahun, ribuan pria berkumpul di bawah pohon Pipal di area pasar lokal distrik Madhubani, negara bagian Bihar India, dan menunggu untuk dipilih oleh calon pengantin mereka.
Disebut Saurath Mela atau Sabhagachhi, pasar pengantin pria 9 hari ini diduga dimulai oleh Raja Hari Singh dari dinasti Karnat lebih dari tujuh abad yang lalu untuk memudahkan wanita menemukan suami yang tepat dari berbagai kelompok pria.
Setiap pengantin pria diberi harga berdasarkan kemampuan mereka, termasuk kualifikasi pendidikan dan latar belakang keluarga mereka.
Bayangkan pergi ke pasar untuk menjemput pasangan hidup.
Kedengarannya sangat mustahil, terutama di zaman sekarang ini, tapi begitulah cara beberapa wanita Maithili di Bihar memilih suami mereka.
Dikutip dari TribunStyle, di pasar ini, 'harga' untuk setiap calon suami berbeda-beda, dikutip dari Lobak Merah, Selasa (23/8/2022).
Hal ini disesuaikan dengan kemampuan, pendidikan dan latar belakang keluarga.
Salah satu pria yang akan berpartisipasi di pasar itu adalah Nirbhay Chandra Jha (35), yang telah melakukan perjalanan lebih dari 100 km.
Seorang pria berniat untuk menjual diri di pasar suami
Bekerja sebagai manajer di sebuah pabrik, Nirbhay yakin dia adalah suami yang cocok karena dia memiliki penghasilan tetap.
Meski begitu, 'harga' yang ditetapkan untuknya hanya sekitar RM2,800 atau setara Rp 9,4 juta.
“Karena usia saya yang sudah lanjut, saya tidak bisa mematok harga terlalu tinggi.
Kalau saya masih muda, bisa minta harga sekitar RM10.000 (Rp 33,4 juta) hingga RM16.444 (Rp 55 juta)," katanya.
Sebagai informasi, 'harga' yang dimaksud adalah hadiah pernikahan yang akan dibayarkan oleh keluarga mempelai wanita.
pasar di india bernama saurath mela
Meskipun hadiah pernikahan dianggap ilegal oleh hukum di sana, tetapi itu masih diterima di masyarakat.
Biasanya, ketika calon suami sudah dipilih, keluarga calon pengantin akan membicarakan hadiah pernikahan.
Jika 'harga' yang ditetapkan bisa dibayar, selendang merah akan dikenakan pada calon suami yang dipilih.
Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa dia akan menikah telah dipilih.
Sumber juga menyatakan sebagai aturan, kalau calon pengantin wanita tidak dapat memilih calon suaminya dan keluarga yang akan memberikan keputusan akhir.
(*)