GridHype.ID - Siapa sangka di tengah segala kasus yang dihadapi Nikita Mirzani memiliki kekhawatiran tersendiri.
Bukan soal keselamatannya, Nikita Mirzani mengkhawatirkan anak-anaknya.
Ya, selayaknya seorang ibu Nikita Mirzani tentu ingin melindungi anak-anaknya.
Diketahui, saat ini Nikita Mirzani jadi tersangka kasus pencemaran nama baik Mahendra Dito.
Nikita Mirzani secara terang-terangan tulis nama Mahendra Dito dan Nindy Ayunda di Instagram.
Tak terima disenggol, Mahendra Dito pun ambil tindakan hukum laporkan Nikita Mirzani ke polisi.
Selama ini, Nikita Mirzani dikenal ssbagai sosok yang blak-blakan dan pemberani.
Namuan Nikita Mirzani akui kerap sedih diterpa kasus dengan kekasih Nindy Ayunda saat.
Nyalinya yang selama ini berapi-api seakan hilang tiba-tiba.
Hal tersebut diketahui gegara kondisi anak-anaknya.
Belum lama ini Nikita Mirzano curhat pilu soal nasib anak-anaknya.
Nikita Mirzani ngaku sedih pihak Mahendra Dito datangi dirinya saat ada anak-anak.
"Kenapa sih, Banten (Polres Serang Kota) ini selalu (nangkep) di depan anak aku gitu," ratap Nikita Mirzani dikutip GridFame.id dari channel YouTube Demian Aditya.
Ia membeberkan salah satu momen saat polisi datang ketika anak Nikita Mirzani hendak pergi ke sekolah.
Sampai-sampai anak Nikita Mirzani gemetar lantaran ketakuta .
"Yang pertama, dia (polisi) nunggu sampe siang kan, anak aku mau sekolah yang nomer dua mau keluar sampe gemeter," lanjut Nikita.
Nikita Mirzani pun mempohon pada pihak Mahendra Dito agar tak melakukannya lagi di depan anak-anak.
"Kalau memang mau melakukan sesuatu hal yang buat aku malu silakan, tapi jangan depan anak aku," tasndas Nikita.
Pasalnya anak-anak Niki pun ikut jadi bahan hujatan netizen gegara hal tersebut.
"Malah jadi bahan olok-olokan sama netizen, sedih sih," aku Nyai.
Di akhir, Niki kembalu memohon agar tak pernah lagi melakukan penangkapan di depan anak-anaknya.
"Aku minta tolong jangan pernah bawa anak aku, apa lagi diperlihatkan di depan anak aku.
Jujur aja, anak aku yang nomer dua sama tiga ini traumanya luar biasa," pungkas Nyai.
(*)