GridHype.ID - Nama Pesulap Merah belakangan memang ramai menjadi buah bibir.
Namanya meroket dikenal publik usai bongkar kedok Padepokan Gus Samsudin.
Pria bernama asli Marcel Radhival mengungkap dugaan Gus Samsudin melakukan penipuan pengobatan atau rukiyah.
Hal ini sampai berimbas ketika Padepokan Nur Dzat Sejati diserbu oleh warga Kecamatan Kademangan.
Buntutnya Padepokan Gus Samsudin ini ditutup sementara.
Tak salah kasus ini membuat Marcel Radhival makin terkenal dan viral.
Mengutip dari Sripoku.com, Marcel Radhival alias Pesulap Merah seolah mendapatkan rezeki nomplok.
Jumlah subscriber dan views akun YouTube pribasinya juga melonjak tajam.
Dikutip dari laman Social Blade, Sabtu (6/8/2022), views semua video di akun YouTube milik Pesulap Merah mencapai 75,4 juta dalam 30 hari terakhir.
Angka itu naik 484 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah subscribers naik 570 ribu dalam sebulan terakhir.
Tak hanya itu, Marcel Radhival juga turut diundang di berbagai acara hingga podcast.
Tapi siapa sangka pria yang dikenal Pesulap Merah ini ternyata dari keluarga terpandang.
Dilansir GridHype dari laman Surya.co.id, sosok Pesulap Merah kini tak lepas dari sorotan, termasuk latar belakang keluarganya.
Ternyata kakek Pesulap Merah merupakan seorang paranormal. Sementara ayahnya adalah purnawirawan Polri.
Hal ini tekuak saat Pesulap Merah menjadi bintang tamu dalam dua acara podcast yang berbeda, yakni milik Nikita Mirzani dan Arie Untung.
Oleh Nyai, pria juga dikenal dengan nama Marcel Radhival itu ditanya perihal keluarganya.
Ia pun menceritakan sedikit tentang kakek dan kedua saudara kandungnya.
Menurut penuturan sang ayah, ternyata kakek Pesulap Merah dulunya adalah seorang paranormal.
Kala itu, kakek Marcel kerap mengobati santet racun.
Adapun yang dimaksud santet racun merupakan racun yang tidak terdeteksi oleh medis. Racun ini bisa terbuat dari hewan atau benda.
"Biasanya, (santet racun) ditaruh di kopi, minuman. Kalau keminum, nyangkutnya di tenggorokan," kata Pesulap Merah melansir YouTube Crazy Nikmir REAL yang tayang pada Jumat (5/8/2022) lalu.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, racun tersebut akan menimbulkan sejumlah gejala, biasanya kencing dan muntah darah.
"Tapi (diperiksakan) ke medis nggak sakit. Nggak sakit apa pun, biasanya dalam waktu tiga sampai tujuh hari meninggal," tutur Pesulap Merah.
Nikita Mirzani merasa penasaran dengan sosok keluarga Pesulap Merah. Ia pun menanyakannya secara langsung.
"Tapi di keluarga besar kamu tuh ada keturunan juga nggak yang bisa sulap gitu? Atau cuman dirimu aja," tanya Nyai.
Mendengar pertanyaan tersebut, Pesulap Merah menjawab bahwa sang kakek merupakan seorang paranormal.
"Nah kakek saya itu, saya dapat info dari bapak saya, kakek saya itu paranormal tadinya," kata Pesulap Merah.
"Yang ngobatin santet, santet racun itu," ia menerangkan.
Lebih lanjut, pria yang dijuluki Pawang Dukun tersebut mengatakan bahwa sang kakek mengobati santet racun dengan media usus bebek dan bambu.
Adapun bambu tersebut dimasukkan ke dalam usus bebek. Kemudian, digunakan untuk menyembuhkan pasien.
"Terus di-PCR," tutur Pesulap Merah sambil memutarkan tangannya di atas mulut.
"Oh, kaya kita PCR gitu ya," timpal Nikita Mirzani.
"Iya. Nanti nempel tuh racunnya di usus bebek, (dilakukan) beberapa kali," jawab Marcel Radhival.
Selain itu, Pesulap Merah juga menyinggung sedikit soal pekerjaan kedua saudaranya.
"Kalau abang saya sekarang ustadz. Salah satu ketua yayasan bahkan di Bogor. Terus adik saya jualan, punya bisnis pakaian branded gitu," pungkasnya.
Ayah Pesulap Merah Purnawirawan Polri
Sementara itu, tak banyak yang tahu pula Pesulap merah adalah putra seorang purnawirawan Polri.
Fakta itu terungkap saat Pesulap Merah menceritakan masa lalunya dalam podcast Cerita Untungs yang tayang Jumat (5/8/2022).
Latar belakang Pesulap Merah itu diceritakan ketika keluarganya terjerat riba.
DIceritakan, ayahnya yang seorang purnawirakan Polri setelah pensiun memutuskan untuk usaha rental mobil. Saat itu ada 7 mobil yang direntalkan.
Namun, di usaha ini sang ayah justru melakukan praktik riba yang membuatnya banyak utang.
Dan ironisnya, tak berselang lama keluarganya akhirnya menerima akibat langsung dari praktek riba yang dijalankan.
"Punya 7 mobil habis gara-gara riba. Rumah-rumahnya juga habis. Gak punya penghasilan sama sekali," ungkap Marcel.
Rumah yang biasa ditempati akhirnya dijual Rp 350 juta.
Dari yang itu, keluarganya akhirnya bisa membayar hutang Tp 200 juta.
Namun, sisa Rp 150 juta justru habis tak terduga sebelum keluarganya membeli rumah baru yang lebih kecil.
"Beneran. riba itu di awal-awal happy, endingnya pasti abis," pesan Marcel Radhival.
(*)