Siswi SMA di Bantul Diduga Depresi, Seruan 'Kembalikanlah Standar Seragam Sekolah Negeri Kayak Dulu' Menggema di Twitter

Rabu, 03 Agustus 2022 | 13:30
unsplash/EdUs

Seragam sekolah memiliki baju yang berwarna putih.

GridHype.ID - Baru-baru ini perkara soal seragam sekolah sedang ramai dibahas netizen di media sosial.

Bahkan, gambar bertuliskan 'Kembalikanlah Standar Seragam Sekolah Negeri Kayak Dulu' di Twitter menuai sorotan.

Usut punya usut, hal ini diduga berkaitan dengan seragam sekolah seorang siswi SMA negeri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasalnya, melansir Kompas.id, siswi tersebut diduga dipaksa untuk memakai jilbab oleh gurunya hingga membuat sang siswi depresi.

Ya, ia disebut mengalami depresi danmengurung diri selama beberapa hari di dalam kamar.

Aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), Yuliani, pun mengurai kejadian tersebut.

Ia mengatakan, kasus ini berawal saat siswi kelas 10 itu dipanggil oleh beberapa guru ke ruangan bimbingan konseling sekolah pada 19 Juli 2022.

”Anak itu diinterogasi oleh tiga guru, kenapa enggak pakai hijab. Anak itu sudah terus terang belum mau (memakai hijab)."

"Tapi, dia diinterogasi lama dan merasa dipojokkan,” ujar Yuliani saat ditemui di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (29/7/2022).

Baca Juga: Buntut Bikin Kesal Keisya Levronka, Ivan Gunawan Beri Peringatan Menohok Gara-gara Sering Dipojokkan : Cukup Kalian Maki-maki Saya

Yuliani memaparkan, siswi tersebut juga sempat dipakaikan hijab oleh gurunya. Tindakan itu membuat sang siswi merasa tidak nyaman.

”Dia dipakein hijab, mungkin untuk mencontohkan cara pakai hijab. Tapi anak itu merasa tidak nyaman dan kayak merasa dipaksa,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, Yuliani menuturkan, siswi tersebut meminta izin ke toilet sekolah. Di dalam toilet, siswi itu menangis selama sekitar 1 jam.

”Anak itu buka pintu toilet dalam kondisi sudah lemas, terus dibawa ke UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)."

"Setelah itu, baru dipanggilkan orangtuanya,” kata Yuliani, yang menjadi pendamping siswi tersebut.

Twitter @@MazdjoPray

Seruan 'Kembalikanlah standar seragam sekolah negeri kayak dulu' menggema di Twitter

Sementara itu,Agung Istianto, kepala SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul Yoyakarta juga menceritakan kronologi versi dirinya.

Mengutip Tribunnews.com, ia mengatakan tidak ada pemaksaan penggunaan Jilbab kepada siswi.

Menurut Agung, yang terjadi di sekolahnya adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) dan dua guru lainnya memberikan tutorial pemakaian jilbab.

Baca Juga: Video Syur Mirip Ardhito Pramono Beredar Luas hingga Trending di Twitter, Penggemar Kelimpungan Sampai Ulik Masa Lalu Sang Musisi

"Pada intinya sekolah kami tidak seperti yang ada di pemberitaan. Jadi sekolah kami tidak mewajibkan yang namanya jilbab, tuduhannya salah."

"(Sekolah) negeri kan tidak boleh mewajibkan jilbab," kata Agung usai memenuhi undangan pemanggilan di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Senin (1/8/2022).

Agung mengklaim apa yang dilakukan guru BK terhadap korban dugaan pemaksaan sebatas memberikan bimbingan atau tutorial terkait pemakaian jilbab.

Ia jugamenyebut sudah ada komunikasi antara siswa dan guru sebelum dilakukan tutorial pemakaian jilbab dan siswi tersebut diklaim sudah mengiyakan.

"Itu hanya tutorial, jadi ditanya (oleh guru) siswanya pernah pakai jilbab nggak? oh belum. Nah gimana kalau kita tutorial."

"Dijawab (oleh siswa), mantuk mboten napa-napa (mengangguk, tidak apa-apa). Terus guru BK mencari jilbab yang ada di ruangannya maka dicontohkan," terangnya.

Agung tak menampik bahwa tutorial itu digelar dengan harapan siswi tersebut dapat mengenakan jilbab ke depannya.

Namun pihaknya juga tak akan memaksa bila yang bersangkutan memang tak ingin mengenakan jilbab.

Baca Juga: Video Syur Mirip Ardhito Pramono Mendadak Viral di Media Sosial, Ternyata Ada Bahaya yang Mengintai Jika Pria Kecanduan Masturbasi, Apa Saja?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribunnews.com, kompas.id

Baca Lainnya