GridHype.ID - Memasuki babak baru kasus promosi dari Holywings yang berbuntut panjang.
Kini Pemprov DKI Jakarta tegas mencabut izin operasi Holywings.
Tentu saja sejumlah masyarakat menyambut kabar ini dengan senang hati.
Dikutip dari Wartakotalive.com, beberapa pemilik saham Holywings seperti artis Nikita Mirzani dan pengacara kondang Hotman Paris diduga akan merugi miliaran rupiah usai 12 outlet Bar dan Kafe Holywings resmi ditutup Pemprov DKI Jakarta.
Ketika resmi ditutup Pemprov DKI Jakarta, Bar dan Kafe Holywings juga kemungkinan tidak akan beroperasi lagi kedepannya.
Padahal diketahui, Nikita Mirzani dan Hotman Paris baru berinvestasi di Holywings pada tahun 2021 lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com Nikita Mirzani dan Hotman Paris menanam saham di Holywings pada Mei 2021 lalu.
Holywings sendiri merupakan milik Co-Founder Holywings adalah Ivan Tanjaya (33 tahun).
Bar dan kafe itu sudah berdiri sejak tahun 2014 di bawah naungan PT Aneka Bintang Gading.
Awalnya, perusahaan itu mengelola restoran nasi goreng. Selama mengelola restoran, perusahaan itu terseok-seok hingga mengganti konsep menjadi bar dan kafe.
Usai merubah konsep menjadi bar dan kafe, nama Holywings melejit di kalangan anak muda Jakarta.
Kini sudah ada belasan retail Holywings yang tersebar di Jakarta seperti di Senayan, Pantai Indah Kapuk (PIK), dan Mega Kuningan.
Bahkan kini keberadaan bar tersebut tersebar hingga ke luar kota seperti Surabaya, Bandung, Makassar, dan Medan.
Di tengah kejayaannya, artis Nikita Mirzani dan Hotman Paris mengumumkan masuk sebagai salah satu pemegang saham.
Saat memberikan keterangan atas pembelian saham Holywings, Hotman mengatakan, dirinya dan Nikita bakal turut serta dalam pembangunan beach club terbesar di Asia.
Bahkan Hotman Paris bermimpi akan membawa Holywings ke Pulau Dewata Bali.
"Yang jelas sekarang Holywings sudah ada 30 (outlet) dan proyek terbesar nanti di Bali yang akan dibangun beach club terbesar di Asia. Di situ Nikita dan Hotman Paris ikut," ujar Hotman dalam video yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (7/5/2021).
Di sisi lain, Holywings juga bakal melakukan ekspansi bisnis dengan membuka outlet baru di seluruh Indonesia.
Kini yang menjadi kontroversi adalah sosok pemilik Holywings yang diduga cuci tangan dari kasus promosi miras yang kontroversial tersebut.
Dikutip dari TribunSumsel.com, Ivan Tanjaya merupakan seorang pengusaha asal Sulawesi Tengah.
Ia pernah sekolah di Surabaya sebelum melanjutkan studinya di Beijing.
Di Beijing, ia menempuh pendidikan di Raffles Academy mengambil jurusan Business Administration and Management General.
Hal itu diketahui dari profil Linkedin miliknya.
Jiwa usaha Ivan Tanjaya sudah dirintis sejak ia berada di Beijing.
Sesampainya di Indonesia, Ivan Tanjaya merintis bisnis food and beverages.
Bersama Eka Setia Wijaya, ia memulai bisnis food and beverages di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dinamai Kedai Opa.
Sayangnya bisnis yang menjual nasi goreng sebagai menu andalannya ini sepi peminat.
Keduanya lantas mendirikan Holywings yang bernaung di bawah PT Aneka Bintang Gading pada 2014.
Pendirian Holywings sendiri terinspirasi dari sebuah restoran di China.
Dimana restoran tersebut tak hanya menyajikan makanan dan minuman, melainkan juga live music.
Mereka pun terbesit mengusung konsep serupa untuk Holywings.
(*)