GridHype.ID - Anak ustaz Yusuf Mansur, Wirda Mansur belakangan ini tengah menuai sorotan publik.
Ya, sosok Wirda Mansur memang kerap jadi perbincangan seiring pemberitaan terkait ayahnya mencuat.
Namun tak hanya itu, pengakuan Wirda Mansur di media sosial belum lama ini juga sempat bikin geger.
Bagaimana tidak,ia terekam tengah mengaku ke teman-temannya bahwa dirinya pernah bertemu dengan BTS.
Awalnya, seperti dikutip Tribun Medan dari Instagram @rumpi_gosip, Wirda Mansur sedang berbincang dengan teman-temanya pada Kamis (23/6/2022) malam.
Dalam video tersebut, Wirda Mansur mengatakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan boygroup ternama Korea Selatan, BTS.
"Gue pernah ketemu kok sama mereka, cuman pada saat itu gue gak tau BTS itu siapa. "
"Cuma gak tau kenapa ya, padahal kalau kita gak kenal-kenal amat suka ketemu gitu loh," ujar Wirda Mansur.
Sontak penuturan anak Ustaz Yusuf Mansur ini banjir komentar netizen yang menganggap bahwa Wirda Mansur adalah sosok yang suka berhalu.
“Yg ketawa punya pemikiran masing” bukan karena percaya,” tulis @me.boem
"Masih anak2 gaes, biasa masih suka berkhayal pamer ke temennya gitu… Muridku sd juga ad yg suka gibah dulu,” tulis akun @tm.anthony
“Dah sma kayak bapaknya.. wkwkwk halu tingkat tinggi,” tulis akun @sucibian9
Saat ini apapun yang dibicarakan oleh Wirda Mansur dianggap lelucon oleh netizen.
Hal ini karena sebelumnya, ia beberapa kali terlibat kontroversi karena dianggap sering melebih-lebihkan omongan.
Pada Maret 2022 lalu, viral sebuah thread oleh sebuah akun twitter yang membongkar kebohongan Wirda Mansur.
Cuitan tersebut berkaitan tentang riwayat pendidikannya, yang mengaku lulusan dari Oxford University.
Namun ia segera mengklarifikasi melalui Instagram @wirda_mansur yang kemudian justru bajir hujatan karena tidak sesuai dengan data yang ada.
Bahkan, Wirda Mansur mendapat julukan pathological liar dari netizen. Apa pathological liar?
Melansir Parapuan.co, pathological liar alias pembohong patologis terbiasa mengatakan kebohongan tanpa motif yang jelas.
Kebohongan patologis merupakan tanda dari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, seperti gangguan kepribadian.
Mengutip dari Medical News Today, ciri utama dari kebohongan patologis adalah tidak memiliki motivasi yang jelas dan tampaknya tidak menguntungkan individu tersebut.
Tidak jelas apakah seseorang yang berbohong secara patologis menyadari kebohongannya atau mampu berpikir rasional tentang kebohongannya.
Kebohongan patologis sendiri mudah diverifikasi oleh orang lain, yang pada akhirnya bisa berbahaya bagi orang yang memberi tahu mereka.
Misalnya, individu dapat membuat tuduhan palsu atau klaim muluk tentang masa lalu mereka yang mudah untuk diperiksa orang lain.
Perlu diingat bahwa kebohongan patologis bukanlah diagnosis formal.
Melainkan dokter atau terapis yang mengenali perilaku tersebut sebagai tanda dari kondisi lain yang mendasari, seperti gangguan kepribadian atau gangguan buatan.
(*)