WASPADA Corona Varian BA.4 dan BA.5 Diramalkan Bakal Memuncak pada Akhir Bulan Depan

Sabtu, 18 Juni 2022 | 19:15
pixabay

covid-19

Gridhype.id- Kasus Covid-19 di Indonesia baru-baru ini kembali mengalami lonjakan.

Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat Indonesia diminta untuk bersiap menghadapi gelombang baru virus Corona.

Hal ini beriringan dengan kenaikan jumlah kasus positif yang dipicu oleh subvarian BA.4 dan BA.5.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pihaknya sedang memantau perkembangan kasus Corona secara keseluruhan.

Jadinya juga menjelaskan fenomena pertambahan kasus positif virus Corona di Afrika Selatan.

Diketahui bahwa Afrika Selatan merupakan negara pertama yang terjangkit varian BA.4 dan BA.5.

Adapun puncak dari infeksi varian tersebut mencapai sepertiga dari puncak omicron atau delta yang terjadi sebelumnya.

"Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya omicron atau delta sebelumnya," jelasnya dilansir dari kontan.id.

Lebih lanjut, dirinya memberikan gambarannya tak dengan angka kasus di Indonesia.

"Jadi kalau kita delta dan omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari," tambahnya.

Baca Juga: Heboh Justin Bieber Idap Ramsay Hunt Syndrome Hingga Harus Tunda Konser, Benarkah Vaksin Covid Jadi Penyebabnya?

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Indonesia Tengah berada pada level 1.

Standar badan kesehatan dunia untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

Berdasarkan perhitungan dengan jumlah penduduk di Indonesia, maka diprediksi bahwa Indonesia akan naik ke level 2.

Adapun puncak kasus varian tersebut diprediksi bakal terjadi pada bulan Juli mendatang, yaitu sekitar 3 minggu dari identifikasi pertama.

"Puncaknya 1 bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3 minggu ke-4 Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah berupaya untuk memonitor secara ketat gelombang dari varian ini.

Meskipun demikian dikatakan bahwa fatality rate atau kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan varian yang ada sebelumnya.

Baca Juga: Duh Kabar Buruk, Subvarian Baru Covid-19 Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ternyata Ini Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber kontan