GridHype.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia kesehatan.
Kabarnya, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dinyatakan telah masuk ke Indonesia.
Akibatnya angka kenaikan gajipun langsung naik dalam beberapa hari.
Untuk itu perlunya diketahui tanda-tanda Omicron BA.4 dan BA.5 pasalnya varian ini disebut menjadi pemicu kasus Covid di Indonesia ‘Ngegas’ lagi,
Hal ini sebagaimana diungkap oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin di Gedung Kementerian Kesehatan.
“Perlu dipahami kenaikan dari kasus disebabkan oleh varian baru jadi kita sudah memastikan penyebab kasus naik pasti adanya varian baru,” jelasnya.
Dari keterangan Menkes Budi diketahu kasus Omicron BA.4 dan BA.5 ini ditemukan di Indonesia pertama kali yakni daerah Bali.
“Di Bali sudah ada 4 orang yang terkena BA.4 dan BA.5, kita sudah monitor karena memang ini bisa menghindari imunitas vaksin,” imbuhnya.
Meskipun demikian hingga kini, jelas Budi, kasus Covid di Indonesia masih terpantau baik dikarenakan angka positivity rate dan transmisi kasus tercatat rendah.
“Berhubung imunitasnya masih tinggi kita lihat kenaikannya kasus masih dalam level yang aman,” katanya.
Ciri-ciri atau gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Merujuk pada CDC varian OMicorn BA.4 dan BA.5 membuat lonjakan kasus Covid di Indonesia karean lebih mampu menghindar dari kekebalan tubuh, lebih mudah menginfeksi.
Beberapa tanda-tanda ini bisa menjelaskan mengenai penularan Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah menginfeksi orang lain.
Hal ini diklaim oleh dr Micharl Angarone, seorang professor kedokteran penyakit menular dari Northwestern.
Dari keterangannya berikut sejumlah tanda-tanda Omicron BA.4 dan BA.5 yang paling umum terjadi diantaranya (Demam, kelelahan, batuk dan hilangnya rasa atau bau).
Sedangkan beberapa gejala dinilai kurang umum terjadi pada Omicron BA.4 dan BA.5 antaranya (sakit kepala, sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, muncul ruam kulit pada kaki dan tangan, atau mata merah/iritasi).
Meski varian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Indonesia, namun Menkes Budi tetap meminta masyarakat untuk tdiak panik dan teta mewaspadai perkembangan subvarian tersebut.
“Tidak usah panik karena pasti masuk ke kita (BA.4 dan BA.5). Di Singapura sudah masuk, tapi kita tetap pertama booster itu harus, kedua di ruangan padat pakai masker,” jelasnya.
Budi mengungkap subvariant Omicron BA.4 dan BA.5 masuk ke Indonesia pada akhir Mei dan baru terdeteksi pada Kamis (9/6/2022).
(*)