GridHype.ID - Polemik terkait harta warisan mendiang Lina Jubaedah masih saja mendapat sorotan.
Apalagi perseteruan tersebut juga melibatkan pihak Rezky Febian.
Bahkan keadaan memanas antar kedua keluarga ini.
Sebelumnya, soal peninggalan harta Lina Jubaedah, pihak Rezky Febian dan Putri Delina meminta Teddy Pardiyana untuk mengembalikan aset mendiang ibundanya
Konflik Teddy Pardiyana dan anak-anak Lina Jubaedah dari pernikahannya dengan Sule tak kunjung selesai.
Mengutip dari Banjarmasin Post, apalagi Teddy Pardiyana menelan kenyataan pahit terkait nasib anaknya yang memprihatinkan.
Apalagi Teddy ungkap janji Rizky Febian dan Putri Delina untuk membiayai hidup adik tirinya, Bintang tak pernah terlaksana.
Bahkan diakui Teddy, Rizky Febian sama sekali tak pernah memberikan sepeserpun bantuan kepada Bintang.
Selain itu, Teddy Pardiyana juga murka ketika uang penghasilan kos-kosan yang diakui miliknya justru diambil sopir Sule.
Kini, Teddy Pardiyana kembali buka suara terkait tudingan miring bahwa dirinya hanya ingin menguasai harta mendiang istrinya.
Dilansir dari Tribun Seleb, Suami Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana menolak anggapan dirinya bersikeras meminta warisan almarhumah yang diduga masih dikuasai Rizky Febian dan Putri Delina.
"Saya sendiri nggak ngotot, maaf. Saya klarifikasi ya saya nggak ngotot," kata Teddy, dikutip dari YouTube KH INFOTAINMENT, Minggu (5/6/2022)
"Ini udah tiga tahun, kalau ngotot mungkin saya dari pertama harus menggugat," lanjutnya.
Menurut Teddy, ia memiliki hak untuk mendapatkan warisan peninggalan mendiang Lina.
"Karena ada aturannya secara agamanya kan jelas. Saya ditinggal mati, ibaratnya bukan ditinggal cerai hidup," ucap Teddy.
"Kalau secara agama itu ada hak bagian Dedek Bintang, saya, terus ibu almarhum, terus anak-anaknya," tambahnya.
Sekali lagi, Teddy menegaskan tidak pernah ngotot soal warisan.
Selama tiga tahun masalah ini mencuat, ia mengaku tidak pernah menggugat
"Saya nggak pernah ngotot makanya sampai tiga tahun nggak pernah menggugat atau mempermasalahkan," jelas Teddy Pardiyana.
"Kalau secara Islam itu harusnya kan 40 atau 100 hari sudah dibagikan karena biar almarhumah di sananya juga tenang," sambungnya.
(*)