Innalillahi, Juara Ajang Pencarian Bakat Ini Diduga Meninggal Dunia karena Hobi Mengonsumsi Obat Pelangsing, Akui Mencoba Diet Namun Berujung Dirawat di Rumah Sakit

Jumat, 20 Mei 2022 | 14:00
Tribunnews.com

(kiri) Budi Klantink meninggal karena minum obat pelangsing demi bisa kurus

GridHype.ID -Salah satu anggota band ini dikabarkan telah meninggal dunia beberapa waktu silam.

Penyebab kematian sang artis diduga karena ia mengonsumsi obat pelangsing.

Ia dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya padapukul 4 pagi.

Sebelum meninggal, sang artis sempat mengunggah kicauan di sosial media saat dilarikan ke rumah sakit.

Ia menyebutkan masuk rumah sakit lantaran ingin langsing.

Dia menuliskan,

"Coba2 diet kok mala oknam.

Dan q takut banget tidur di rumah sakit... Hiiii merinding pokoke."

Sang pesohor juga mencuit pada hari yang sama.

Baca Juga: Innalillahi, Pemain Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Ini Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Siapa Sangka Makanan Favorit Ini Ternyata Berdampak Buruk untuk Jantung

"Ya Allah kata dokter belum bole pulang.

Tapi q takut banget tiap malem gak bisa tidur ya allah."

Keluarga ternyata tak mengetahui bila sang artis sedang menjalani diet.

Sang artis pun menghembuskan napas terakhirnya usai dua kali masuk RSAL Dr Ramelan, lalu dua kali masuk RS Dr Soetomom dan meninggal dunia.

Budi Klantink Meninggal Dunia Diduga Karena Obat Pelangsing

Masih ingat dengan acara Indonesia Mencari Bakat atau IMB?

Acara pencarian bakat ini pernah tenar sebagai salah satu ajang pencarian berbagai macam bakat.

Tidak hanya di bidang tarik suara, ajang ini juga menularkan banyak talenta baru dari bidang menari, musik grup maupun keahlian lain.

Salah satu pemenangnya adalah grup musik asal Jawa Timur Klanthink.

Baca Juga: Innalillahi, Aktor Kawakan Ini Meninggal Dunia Usai Makan Siang, Sang Istri Syok saat Temukan Suaminya Tengkurap di Kloset: Pagi Dia Masih Gunting Kuku...

Klanthink menjadi juara dalam ajang IMB pada tahun 2010.

Namun usai menjadi juara, karier grup musik tersebut perlahan meredup.

Bahkan salah satu personelnya mengalami nasib miris gara-gara minum obat pelasing.

Bagaimana kejadian selengkapnya? simak ulasannya berikut ini.

Nasib Miris Anggota Band Juara Indonesia Mencari Bakat

Masih ingat dengan Klantink?

Klantink, grup musik asal Surabaya yang digawangi Wawan, Budi, Lukin, Ndoweh, dan Cak Mat terkenal sejak menjadi juara sebuah ajang pencarian bakat, Indonesia Mencari Bakat (IMB) 2010.

Sebelum namanya naik di panggung hiburan Tanah Air, grup musik Klantink yang berawal dari 5 pemuda Surabaya itu rupanya sempat menjalani masa sulit seperti menjadi pengamen di pinggir jalan.

Sembilan tahun berlalu, nama Klantink pun kian redup bahkan jarang terdengar lagi di telinga kita.

Baca Juga: Innalillahi, Pelawak Senior Ini Meninggal Dunia Usai Derita Penyakit Gagal Ginjal dan Jantung, Sang Anak Ternyata Sempat Ungkap Hal Tak Biasa Sebelum Ayahnya Tutup Usia

Kabarnya, ada beberapa personelnya yang keluar dan memutuskan kembali ke jalanan, sedangkan lainnya tetap melanjutkan bermusik.

Ada pula personel Klantink yang bahkan mengalami nasib tidak beruntuk yakni yakni Budi.

Melalui akun twitternya Budi Klantink, pria kelahiran 6 Juli 1980 ini mencuit terakhir pada 14 Juni 2015 lalu.

Menurut keluarga, berat badan artis lawas ini memang turun drastis.

"Biasanya berat badan sekitar 105 kg, tetapi saat meninggal dunia, berat badannya hanya sekitar 75 kg.

"Celana saya ukuran 33 saja cukup di pinggangnya. Kalau celananya sendiri ukuran 40," kata Buamin.

Sebagai salah satu pentolan grup musik tersebut, Budi yang berperawakan besar itu lebih sering tersorot kamera saat menjawab beberapa pertanyaan atau saran dari juri IMB.

Namun sayang seribu sayang, pemilik nama lengkap Budiarto ini pun harus berpulang pada Sabtu (5/9/2015), sekitar pukul 04.00 WIB pagi, dikutip dari SajianSedap.id.

Meski sudah cukup lama kepergiannya namun sosoknya masih terkenang di hati keluarga dan para penggemarnya.

Baca Juga: Innalillahi, Istrinya Meninggal Saat Buah Hati Masih Bayi, Sang Aktor yang Sempat Terpuruk Kini Mulai Bangkit, Tetap Setia Lakukan Ini

Berdasarkan kabar yang dikutip dari GridHealth.id, sebelum meninggal Budi juga gemar mengonsumsi obat pelangsing.

Kemudian, Budi tercatat empat kali keluar masuk RS.

Buamin sendiri tidak mengetahui secara pasti penyakit yang diderita anaknya.

Dia hanya mengetahui anaknya kena diare.

Setiap harinya Budi hanya mengenakan popok.

"Sehari bisa ganti lima kali. Saya sendiri yang mengganti diapers-nya," tambahnya.

Bisa jadi diare yang diderita oleh Budi lantaran mengonsumsi obat pelangsing yang ia minum.

Kenali Zat Berbahaya dalam Produk Pelangsing

Melansir dari Kompas.com, sebelum kamu mengkonsumsi obat atau jamu pelangsing, perhatikan apakah di dalamnya terkandung zat kimia di bawah ini.

Jika iya, sebaiknya jangan dikonsumsi, daripada sakit.

Berikut zat kimia yang terkandung dalam pil diet dan sering disalahgunakan pada obat-obat pelangsing:

Amphetamine

Obat pelangsing umumnya mengandung psikotropika golongan II, yaitu turunan amphetamine.

Jadi, jika pada obat pelangsing pilihan Anda terdapat amphetamine , konsultasikan dengan dokter, karena zat kimia ini tidak bisa dikonsumsi tanpa adanya resep dokter.

Bumetanide

Sangat berpengaruh menyebabkan diuretik.

Juga, menginduksi denyut jantung cepat dan meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Ekstrak Grapefruit Berbahaya terlebih jika disatukan dengan obat-obatan seperti astemizol, atorvastatin, dan sildenafil.

Beberapa efek samping utamanya adalah tekanan darah tinggi, kejang, diare, dan masalah ginjal.

Ephedra Karena efek berbahaya dari ephedra (ephedrine ), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat telah menarik beberapa pil diet yang mengandung ephedra karena berpotensi berbahaya.

Menurut penjelasan mereka, ephedra mampu menginduksi peningkatan denyut jantung dan jantung berdebar, sehingga menyebabkan penggunanya berisiko serangan jantung atau stroke.

Fenilpropanolamin (PPA)

Fenilpropanolamin (PPA) biasanya sering dijadikan bahan pada obat flu, batuk, dan anti alergi.

Sedangkan pada pil diet, PPA ditujukan untuk menekan nafsu makan.

Berdasarkan penelitian, PPA dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.

Fenitoin

Phenytoin memiliki efek menekan nafsu makan.

Namun jika digunakan dalam dosis tinggi (biasanya dalam pil diet), dapat memicu reaksi alergi (ruam) dan menyebabkan sembelit, bicara cadel, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, tremor, gangguan motorik, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penyakit kuning.

Fenolftalein

Dikenal sebagai penekan nafsu makan, tapi juga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan tumor.

Fenproporex

Sejenis stimulan yang diubah menjadi amfetamin dalam tubuh.

Senyawa ini dapat menyebabkan nyeri dada, sakit kepala, dan insomnia.

Efek samping lainnya termasuk mengantuk dan pikiran untuk bunuh diri.

Rimonabant

Rimonabant tidak disetujui oleh FDA karena memengaruhi otak dengan meningkatkan risiko depresi dan keinginan bunuh diri.

Sibutramine

Konon, efek yang ditimbulkan senyawa kimia ini lebih rendah dari ephedra.

Tapi ternyata, sibutramine justru dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar, termasuk masalah pencernaan (sakit perut, mual, hyperacidity , sembelit, nafsu makan meningkat), pernapasan (nasal dan peradangan sinus, eksaserbasi batuk, sakit tenggorokan, mulut kering), kulit (rash), neurologis (pusing, sakit kepala, depresi, gugup, gelisah, insomnia), dan dismenore.

Sibutramine juga menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, dan epilepsi.

Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Ibunda dari Kiki Farrel Meninggal Usai Berjuang Melawan Penyakit Kanker Usus

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, GridFame.ID

Baca Lainnya