Kasus Covid-19 di China Kembali Meledak, Beijing Tutup Jalur Transportasi Sampai Shanghai Terapkan Lockdown Ketat

Sabtu, 07 Mei 2022 | 17:15
via Tribun

China kembali dipusingkan karena kasus Covid-19 yang kembali meledak.

GridHype.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terbilang mulai mengalami penurunan.

Melansir Tribunnews.com, kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 245 pasien pada Jumat (6/5/2022).

Tambahan kasus Covid-19 tersebut mengalami penurunan dibanding Kamis (5/5/2022), yang berada di angka 250 kasus.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.047.986 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.

Informasi tersebut didapatkan berdasarkan data dari Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews Jumat Sore.

Sayangnya, kondisi ini justru berbanding terbalik dengan China yang kembali berjibaku melawan wabah Covid-19.

Mengutip Kontan.co.id, ibu kota China, Beijing, menutup puluhan stasiun metro dan rute bus pada Rabu (4/5/2022) sebagai upaya menghentikan penyebaran Covid-19.

Sekaligus menghindari nasib seperti Shanghai saat jutaan penduduknya telah di-lockdown ketat selama lebih dari satu bulan.

Selasa malam, kota lain di China mengumumkan keharusan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan pembatasan Covid-19 lainnya pada pekan mendatang.

Baca Juga: Waspada akan Varian Covid-19 XE yang Muncul, Pemprov DKI Jakarta Segera Ambil Langkah Antisipasi

Pusat kota Zhengzhou, rumah bagi 12,6 juta orang dan pabrik pembuat iPhone Apple Foxconn, bergabung dengan puluhan kota besar dalam lockdown penuh atau sebagian.

Reuters melaporkan, Beijing menutup lebih dari 40 stasiun kereta bawah tanah, sekitar sepersepuluh dari jaringan kereta, dan menutup 158 rute bus.

Sebagian besar stasiun dan rute yang ditangguhkan berada di distrik Chaoyang, yang merupakan pusat wabah Covid-19 di Beijing.

Dengan banyaknya kasus baru setiap hari, Beijing berusaha menghindari lockdown penuh, seperti yang juga dilakukan Shanghai.

Kota berpenduduk 22 juta orang itu telah menutup sekolah serta beberapa bisnis dan bangunan tempat tinggal di daerah berisiko tinggi, dan banyak orang menimbun jika lockdown benar-benar terjadi.

Dua belas dari 16 distrik Beijing melakukan tes putaran kedua dari tiga minggu ini, setelah melakukan tiga pemutaran massal minggu lalu.

Di Shanghai, tidak ada akhir yang terlihat untuk lockdown.

Setelah lebih dari sebulan, kebanyakan orang di kota terbesar di China daratan dan pusat keuangan tersebut masih tidak diizinkan meninggalkan kompleks perumahan mereka.

Beberapa dari 25 juta warga Shanghai telah mendapat manfaat dari pelonggaran sementara tindakan pencegahan sejak Minggu.

Baca Juga: Jangan Abai! Pentingnya Vaksin Demi Mencegah Penularan Covid-19 Jelang Mudik Lebaran

Dengan biasanya hanya satu anggota rumah tangga yang diizinkan untuk berjalan-jalan sebentar, menghirup udara segar, dan sedikit berbelanja di supermarket.

Menurut data terbaru, Shanghai menemukan 63 kasus baru di luar daerah di bawah pembatasan ketat.

Ini menunjukkan kota tersebut memiliki cara untuk mencapai target tidak ada kasus baru selama beberapa hari mendatang, sebelum pembatasan dapat dilonggarkan secara signifikan.

Baca Juga: Duh! Belum Juga Kelar, Dunia Kembali Digemparkan dengan Kemunculan Covid-19 Varian Baru, Omicron Siluman

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribunnews.com, Kontan.co.id

Baca Lainnya