Gridhype.id- Mengangumkan, ternyata ada dua orang asal Indonesia yang menjadi profesor termuda di dunia.
Menjadi profesor di usia muda merupakan sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.
Ada banyak tantangan yang dihadapi untuk dapat mencapai mimpi tersebut.
Siapa sangka, salah satu sosok ternama tersebut justru berasal dari Indonesia.
Dirinya telah memberikan banyak kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan untuk berbagai kalangan.
Dilansir dari laman edukasi Kelas Pintar melalui kompas.com, berikut 5 profesor termuda di dunia:
Alia Sabur
Sosok ini sangat terkenal lantaran berhasil menyabet gelar profesor di usianya yang masih 19 tahun.
Siapa sangka, dirinya juga pernah mengalahkan murid Newton yaitu Colin MacLaurin yang menjadi profesor pada usia 20 tahun.
Alia Sabur adalah seorang wanita yang berhasil loncat dari SD kelas 4 ke jenjang perguruan tinggi.
Tak main-main, kelulusan dirinya juga menuai hasil luar biasa yaitu mendapat predikan summa cumlaude.
Dirinya lantas menekuni profesi sebagai dosen di Universitas KonKuk, Seoul, Korea Selatan.
Erik Demaine
Sosok yang satu ini berasal dari Kanada.
Dirinya masuk dalam daftar profesor termuda di dunia karena berhasil menamatkan studinya pada usia 20 tahun.
Kala itu, dirinya lulus dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Mengikuti sang ayah yang harus berpindah-pindah, dirinya tetap tekun belajar meskipun dilakukan secara jarah jauh.
Agung Pulung Sasmito
Lelaki asal Wonosobo, Jawa Tenagh ini berhasil mengharumkan nama Indonesia lantaran masuk ke dalam daftarprofesortermuda.
Menjajaki studi S1 jurusan Teknik Fisika di Universitas Gajah Mada pada 2001, dirinya lantas melanjutkan S2 di National University of Singapore (NUS) pada 2005.
Selepas tahun 2011, Agung Pulung Sasmito memutuskan untuk kembali mengembangkan diri melalui studi S3 dan mengajar di McGill University.
Di McGill University inilah dirinya berhasil menjadi profesor muda pada usia 32 tahun.
Nelson Tansu
Nelson Tansu juga merupakan salah satu profesor termuda di dunia yang berasal dari Indonesia.
Dirinya berhasil menyelesaikan studi S1 di Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) selama 2 tahun 9 bulan.
Nelson Tanu lantas melanjutkan studi S2 dan S3, kemudian menjadi dosen di Universitas Betlehem, Pennsylvania 18015, USA.
Di kampus inilah dirinya berhasil menyabet gelar profesor di usia 26 tahun.
Hingga saat ini, dirinya sudah memiliki 3 penelitian yang dipatenkan di Amerika Serikat.
Bahkan, Nelson juga mendapat total 11 penghargaan di bidang Scientific Award di tingkat internasional.
Muh Harun Achmad
Muh Harun Achmad merupakan salah satu profesor termuda di dunia.
Bahkan, dirinya berhasil menjadi salah satu dari 58 ilmuwan Indonesia yang masuk Top 2 Rangking atau kerap disebut ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
Baca Juga: Berkaca dari Wabah SARS, Ilmuan Ini Yakin Pandemi Corona Akan Berakhir Karena Temukan Bukti Ini
(*)