GridHype.ID - Seperti yang kita ketahui bersama Jessica Iskandar kini telah mantap berdomisili di Bali.
Namun, nampaknya untuk melahirkan anak keduanya Jessica Iskandar harus lahiran di Jakarta.
Usut punya usut hal itu dikarenakan olehsatu penyakit ini.
Tak lama lagi Jessica Iskandar bakal melahirkan anak ke duanya.
Terlihat kini perut Jessica Iskandar sudah makin membesar.
Diketahui, usia kandungan Jessica Iskandar kini sudah menginjak bulan ke 9.
Ia pun sudah mulai memeriksakan kandungannya untuk persiapan melahirkan.
Namun alih-alih di Bali, Jedar justru terpaksa harus melahirkan di Jakarta.
Bukan tanpa alasan, Jessica Iskandar rupanya punya penyakit yang harus ditangani di Jakarta.
Bahkan penyakit tersebut bisa mengancam jiwa Jedar dan calon anaknya.
Langsung simak, yuk!
Belakangan Jedar dan Vincent Verhaag disibukkan dengan persiapan persalinan anak kedua.
Persiapan yang dilakukan cukup banyak lantaran Jedar harus melahirkan di Jakarta.
Padahal selama ini Jedar dan Vincent telah menetap di Bali.
Lewat sebuah wawancara, Jedar blak-blakan beberkan alasannya.
"Kenapa di Jakarta? karena aku punya riwayat Hellp Syndrome waktu hamil El Barack.
Jadi kemarin tuh pengin periksa lebih detail saja, jadi datang ke Jakarta, dan ternyata semua lancar," terang Jessica Iskandar, dikutip GridFame.id dari TribunStyle.com.
Sindrom tersebut rupanya sudah ia derita sejak hamil El Barack beberapa tahun lalu.
"Jadi tenyata dulu Hellp Syndrome itu dari emosi ibunya, sekarang mungkin happy.
Jadi Tuhan kasih kelancaran, semua lancar-lancar saja," tutur Jedar.
Melansir dari TribunJatim.com, Hellp Syndrome adalah salah satu komplikasi kehamilan yang paling ditakuti ibu hamil.
Pasalnya sindrom ini bisa mengancam jiwa ibu bahkan janinnya.
Dilansir dari situs WHO, angka kematian global pada ibu hamil karena sindrom HELLP telah mencapai 25 % per tahun.
Sindrom HELLP biasanya dikenal sebagai preeklamsia berat.
Sindrom ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan naiknya kadar protein dalam urin ibu hamil.
Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Jedar terpaksa harus melahirkan di Jakarta.
Ia berencana baru akan pulang ke Bali sebulan setelah melahirkan.
"Sesudah sebulan kami terbang lagi ke Bali," tuturnya.
(*)