Gridhype.id- Banyak orang bertanya-tanya bagaimana hukum meninggalkan puasa bagi seorang ibu yang sedang menyusui.
Berpuasa di bulan Ramadan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar.
Meski demikian, ternyata ada golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Padahal diketahui bahwa golongan tersebut sanggup berpuasa secara fisik dan mental.
Lantas bagaimana puasa bagi ibu menyusui?
Dilansir dari kompas.com, Ketua Majelis Ulama (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis menjelaskan bahwa seorang ibu yang mampu menyusui anaknya tanpa khawatir soal kondisi anaknya, maka diperbolehkan untuk berpuasa.
Namun demikian, apa seorang ibu merasa khawatir dengan kondisi diri dan anaknya, maka diperbolehkan untuk tidak perpuasa.
“Bagi yang aman untuk anak dan ibunya, maka tetap wajib berpuasa,” jelasnya.
Lantas, kekhawatiran seperti apa yang dimaksud?
Kekhawatiran yang berkaitan dengan jalannya puasa seseorang ini dikatakan sebagai rasa khawatir yang berdampak pada sisi kesehatan.
Misalnya, anak dalam kondisi sakit dan membutuhkan ASI lebih banyak.
Seorang perempuan dan anak dengan kondisi tersebut rupanya tidak diwajibkan untuk berpuasa Ramadan.
Meskipun demikian, AIMI memberikan sejumlah saran yang bisa dilakukan oleh ibu hamil yang menjalani ibadah puasa:
- Mempelajari apa yang harus dilakukan dan dihindari demi kelancaran menyusui.
- Tidak memaksakan diri, kenali kondisi tubuh terlebih dahulu.
- Menjaga asupan lengkap dengan gizi seimbang serta memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
- Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk mengurangi frekuensi menyusui.
- Jangan gantikan ASI dengan susu formula selama ibu menjalani puasa.
- Ibu menyusui yang sedang berpuasa juga sebaiknya memahami kondisi apa saja yang menjadi pertanda harus membatalkan puasa.
Gejala tersebut adalah:
- Merasa sangat haus dan dehidrasi setelah menyusui atau memerah susu.
- Urine bau menyengat dan berwarna kuning hingga kecokelatan
- Merasa pusing, lemas, dan kunang-kunang.
- Frekuensi kencing bayi berkurang drastis dan urine berbau serta berwarna tajam.
- Bayi mengalami dehidrasi ditandai dengan bibir kering dan kulit tidak lentur.
- Bayi mengalami dema
- Bayi merasa gelisah sehingga rewel dan tidak kunjung membaik.
(*)