GridHype.ID -Kepergian seseorang tentu akan menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Seperti halnya yang dialami keluarga dari presenter kuliner, Bondan Winarno.
Beberapa waktu lalu, dunia hiburan Tanah Air kehilangan sosok pemerhati kuliner nusantara, yaitu Bondan Winarno.
Sosok yang dikenal murah senyum inimenghembuskan napas terakhirnya di usia 67 tahun.
Bondan Winarno meninggal dunia pada Rabu (29/11/2017), pukul 09.05 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Pusat.
Mengutip Kompas.com via GridHot.ID, pemilik jargon 'maknyus' yang dulu kerap wara-wiri di TV ini meninggal karena gagal jantung.
"Benar, meninggal karena gagal jantung seperti tertulis di sertifikat medis penyebab kematian," kata Humas RS Harapan Kita Anwar, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Anwar menerangkan, Bondan menjalani operasi jantung pertama kali di RS Harapan Kita pada September 2017.
"Operasi pertama sekitar bulan September lalu. Kemudian selesai, dipulangkan," kata Anwar.
Dia kembali masuk RS Harapan Kita dan menjalani operasi jantung pada bulan November.
"Masuk lagi November, sekitar minggu lalu dioperasi jantung," kata Anwar.
Seusai menjalani operasi jantung, Bondan menjalani perawatan di ICU RS Harapan Kita, Jakarta.
"Sempat dirawat di ICU, kemudian hari ini meninggal dunia," ucapnya.
Berikut 4 fakta sang legenda kuliner, seperti dikutip Grid.id dari laman Wikipedia.
1. Berusia 67 tahun
Bondan Winarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 29 April 1950.
Ia meninggal di usia 67 tahun.
Semasa hidupnya, Bondan selalu setia menjawab setiap pertanyaan netizen di Twitter setiap hari.
2. Pernah menjadi penulis dan wartawan
Siapa sangka sosok yang dikenal dengan jargon 'maknyus' ini adalah seorang wartawan?
Ia mengawali kariernya sebagai penulis lepas di Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan dan Tempo hingga Asian Street Journal.
Bondan juga menjadi penulis cerpen, cerita anak, novel dan bahkan soal manajemen.
Ia menulis laporan investigasi tragedi kebakaran Kapal Tampomas II dan Bre-X yang menjadi salah satu karya jurnalisme investigasi terbaik.
3. Aktif dalam kegiatan sosial
Bondan juga aktif dalam kegiatan sosial.
Ia pernah menjadi sekretaris jenderal International Advertising Association, yakni sebuah konferensi internasional untuk pemulihan Indonesia dari krisis.
Ia juga menjadi pendiri Komite Kemanusiaan Indonesia dan Masyarakat Transparansi Indonesia.
4. Sempat sakit dan dioperasi
Dalam cuitan di akun Twitter resminya, Bondan sempat mengatakan bahwa ia baru saja menjalani operasi.
Saat menjawab pertanyaan netizen yang melihat Bondan di bandara, beliau menjawab bahwa ia sedang sakit sejak operasi pada bulan September lalu.
Netizen itu melihat Bondan dipeluk istrinya dan ia sendiri sudah menggunakan tongkat dan butuh bantuan kursi roda.
Selamat jalan Bondan Winarno.
Awal Mula Kata 'Maknyus'
Melansir dari Tribun-Timur.com, pria bernama lengkap Bondan Haryo Winarno ini memang identik dengan jargon “Pokoke Maknyus!” saat menilai kelezatan makanan di sebuah acara kuliner televisi.
Kira-kira, dari mana ya Bondan Winarno menemukan ide menggunakan kata maknyus untuk memuji kelezatan makanan?
Ternyata, hal itu mucul karena seringnya Bondan Winarno makan bersama dengan sastrawan Umar Kayam dan Gunawan Muhammad.
Setiap menemukan makanan enak, Umar Kayam selalu berkata, "Ini maknyus."
Gegara sering mendengar Umar Kayam bilang maknyus, Bondan pun ketularan.
Hingga pada saat syuting acara kuliner di sebuah stasiun televisi, Bondan keceplosan mengucapkan kata maknyus.
Eh, tak disangka, banyak orang yang suka.
Maka kata maknyus pun menjadi jargon Bondan Winarno di acara kuliner tersebut.
Jadilah Pokoke Maknyus sering digunakan tiap tampil off air maupun on air.
Hingga menjadi terkenal.
Kini 'Maknyus' tak hanya jadi kosakata di dunia kuliner tapi berlaku umum.
Bondan Winarno sendiri lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 April 1950.
Sebelum terkenal sebagai presenter televisi, Bondan Winarno pernah menekuni dunia jurnalistik.
Kariernya cukup moncer dan sempat menjabat pemimpin redaksi koran Suara Pembaruan.
Bondan juga memelopori dan menjadi ketua Jalansutra, suatu komunitas wisata boga yang sangat terkenal di Indonesia.
Pada 2014 Bondan sempat mencoba peruntungan di dunia politik.
Dia mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra.
Saat itu Bondan maju dari dapil Jakarta Selatan, Pusat, dan luar negeri.
Namun, dia tak lolos menjadi wakil rakyat.
Saat itu Bondan meraup 22 ribu suara, kalah dari Biem Benjamin yang mendapat 47 ribu suara.
(*)