Hendry Susanto Tak Terlihat Batang Hidungnya Usai Kantongi Laba Triliunan, Para Korban Aplikasi Trading Fahrenheit Beberkan Adanya Kejanggalan, Sebut Lebih Parah dari Binomo

Jumat, 18 Maret 2022 | 20:08
Youtube/ Ton Wi

Sosok Hendry Susanto kini viral

GridHype.ID - Banyaknya kasus aplikasi trading ilegal menyeret banyak pesohor Tanah Air.

Sorotanpun diarahkan pada para pelaku aplikasi trading ilegal.

Tak hanya Binomo, banyak aplikasi trading ilegal yang aktif di Indonesia.

Ya, tertangkapnya Indra Kenz dan Doni Salmanan membuat para afiliator di Indonesia menjadi ketar-ketir.

Korban Binomo sendiri pernah membeberkan bagaimana aplikasi tersebut dinilai terasa janggal.

Mulai dari aplikasi yang mendadak eror, saldo palsu para afilator hingga uang mendadak raib sendiri dari aplikasi tersebut.

Diduga aplikasi Binomo ini memang sudah di setting sedemikian rupa untuk meraup keuntungan fantastis.

Tak sampai situ, kini aplikasi trading Fahrenheit juga tengah menjadi buruan polisi.

Aplikasi ini malah dinilai lebih sadis karena Hendry Susanto, sang afiliator telah meraup keuntungan dari para korban hingga 5 triliun.

Baca Juga: Padahal Sudah Kantongi Restu Ayah Rozak, Ivan Gunawan Merasa Tersinggung dan Blak-blakkan Ngaku Dirinya Hanya Pelampiasan Ayu Ting Ting Gara-gara Hal ini

Salah satu korban pun membongkar keanehan dari aplikasi trading ilegal tersebut.

Melansir dari Tribunnews.com, salah satu korban telah melaporkan aplikasi Fahrenheit yang mana telah menelan 300 korban.

Dua korban dari tujuh orang yang melaporkan kasus penipuan tersebut yakni Beni Kurniawan dan Murni Wiati didampingi beberapa korban lainnya.

Menurut keterangan Beni dan Murni, perusahaan milik Hendry Susanto itu telah melakukan penipuan berkedok trading menggunakan robot.

"Kami sudah laporkan, mewakili 300 orang nasabah yang menjadi korban. Ada yang puluhan juta hingga ratusan juta," ujar Murni, Senin.

Awalnya, korban mengatajan perusahaan PT FSP yang didirikan pada Juli 2021 tak ada masalah.

Sebelumnya, korban robot trading Fahrenheit ini mengatakan perusahaan PT FSP yang didirikan pada Juli 2021 ini tidak menuai masalah.

Namun secara tiba-tiba, nasabah mengalami margin call pada 18 Januari 2022 dengan alasan mengurus perizinan yang belum lengkap dan pada 25 Februari 2022 nasabah bisa whitdraw atau menarik modal.

"Tadinya ya aman-aman saja. Trading setiap hari ada profit. Baru tanggal 18 Januari 2022 diberhentikan. Alasannya mereka mengurus perizinan. Tanggal 25 Februari 2022 mereka kemudian menjanjikan akan trading dan bisa WD (whitdraw), menarik modal, ternyata tidak terjadi. Mereka tetap trading tapi kita tidak bisa whitdraw," kata Murni didampingi Beni.

Baca Juga: Geram Makanannya Dikritik Lewat Media Sosial, Chef Holywings Terang-terangan Langsung TantangChef JunaLakukan Hal Ini

Arsip dokumentasi Tribunnews
Arsip dokumentasi Tribunnews

Korban yang melaporkan Hendry Susanto

Pada 7 Maret 2022. nasabah mulai kehilangan modal yang diinvestasikan.

"Malamnya, trading lagi, tapi minus yang luar biasa dan itu terus menerus tidak setop sampai equity kita terkuras," kata Murni.

Ia mengatakan jika sebetulnya lebih dari 300 orang menjadi korban aplikasi Fahrenheit, kerugian total Rp 5 triliun.

"Di Bali ini ada 300 orang yang menjadi korban, sedangkan untuk di seluruh Indonesia masih lebih dari itu. Total kerugian kalau dijumlahkan ada mencapai Rp 5 triliun," tambahnya.

Lalu kemana sosok Hendry Susanto sang pemilik dari robot trading Fahrenheit?

Aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.

Tercatat pada Senin malam pada tanggal 7 Maret 2022, Fahrenheit dikabarkan mendadak Margin Call atau melakukan perubahan sistem.

Broker yang margin call biasanya akan menutup paksa akun member dan tidak bisa digunakan kembali, termasuk saldo yang ada didalamnya.

Hal ini merugikan para nasabah karena margin call dilakukan oleh robot trading yaitu sistem Fahrenheit itu sendiri.

Fahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah perusahan robot trading pertama di Indonesia.

Namun, polisi kini telah melakukan investigasi terkait kasus trading satu ini.

Baca Juga: Bikin Geger, Disinggung Kemungkinan Reino Barack Selingkuh, Syahrini Malah Jadikan Masa Lalu Suaminya dengan Luna Maya sebagai Tameng: Sebelumnya Aja 5 Tahun

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber GridFame.ID