GridHype.ID - Gading Marten dan Gisella Anastasia kini tengah memilih jalan berpisah.
Sebagaimana yang diketahui, Gading Marten dan Gisella Anastasia menikah pada 15 November 2013 di Tirtha Luhur, Uluwatu, Bali.
Di pernikahannya, Gading dan Gisel dikaruniai seorang putri, Gempita Nora Marten.
Sayangnya, mengutip dari Kompas.com, biduk rumah tangga pasangan ini tidak berlangsung lama.
Gisel mengajukan gugatan cerai terhadap Gading Marten di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada 19 November 2018.
Setelah melewati proses persidangan, pasangan ini resmi bercerai pada 23 Januari 2019.
Perceraian pasangan ini sempat menyita perhatian banyak pihak.
Pasalnya, keduanya kerap membagikan momen kebersamaan dan keromantisan rumah tangga mereka.
Lama bungkam soal gonjang ganjing rumah tangganya, Gading Marten akhirnya membongkar penyebab hancurnya pernihannya dengan Gisel.
Dikutip dari GridFame.ID,ternyata, bukan karena skandal kasus video syur 19 detik, melainkan karena Gading Marten tak tahan dengan ulah Gisel.
Konon, setiap pulang ke rumah selalu dapatkan hal ini terkait dengan Gisel hingga tak tahan dan ceraikan sang artis.Konon, hal itu membuat keretakan.
Dan keretakan itu sudah muncul sekitar 1,5 tahun sebelum bercerai.
Meskipun Gisel dan Gading bercerai, keduanya tetap berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang baik terlebih tentang membesarkan anak mereka, Gempita Nora Marten.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Raditya Dika di akun YouTube-nya, Gading Marten membongkar alasan perceraian yang ia pilih adalah jalan terbaik.
Mulanya, Gading Marten diberi pertanyaan oleh Radit, apa arti perceraian menurutnya.
Gading Marten pun tertawa bak bingung harus menjawab seperti apa.
Tak lama Gading Marten mengungkapkan bahwa perceraian itu merupakan pilihan yang terbaik dari yang terburuk.
Ia menjelaskan bahwa sebelum memilih untuk bercerai, pasti sudah ada beberapa pilihan untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga namun bercerai menjadi pilihan terbaik baginya dan Gisel.
Gading melanjutkan bahwa siapa saja berhak bahagia, ketika dalam menjalin rumah tangga malah membuat mood jelek setiap pulang ke rumah, hal itu malah menyiksa batin.
"Gue cuma pingin bilang yang harusnya bahagia adalah diri lu sendiri, diri lu harus bahagia, istri lu harus bahagia,
oke kita pertahanin rumah tangga kita, mau pulang udah bete, percuma" begitu jelas Gading.
Sehingga lebih baik merelakan istri bahagia meskipun harus berpisah.
"Misalnya, gua bisa bahagia atau lo lihat istri lo bahagia di luar sana, gua akhirnya merelakan,
makanya ada orang bilang, 'gua rela lihat lo bahagia tanpa ada gua' gitu," tambah Gading Marten.
Lalu Radit pun bertanya bagaimana pendapat Gading ketika ada kasus suami istri yang sudah tak cocok, namun masih bertahan demi anak.
Menurut Gading, benar adanya ketika memiliki anak maka akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangga namun hal itu akan menyiksa batin masing-masing pasangan karena ketidak cocokan yang ada.
"Memang benar, begitu punya anak akan jadi bahan pertimbangan (untuk cerai), tapi ya itu tadi, ketika mbelain anak tar lu idup penuh dengan depresi, buat apa, itu yang buat sakit," jelas Gading Marten.
(*)